Ambon,Mollucastimes.Com-Sekitar 24 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) akan diberangkatkan dari Ambon untuk mengisi kekosongan pekerjaan sebagai asisten rumah tangga di Malaysia. Demikian diungkapkan Kepala Seksi Bina Penempatan Tenaga Kerja, Dinas Tenaga Kerja Kota Ambon, Frangky Wattimena, Selasa 10/01/17.
Diakuinya, dari 24 orang tersebut memang tidak semuanya merupakan warga asli Ambon. “Seluruh berkas lamaran dimasukan melalui Dinas Tenaga Kerja Kota Ambon untuk diseleksi bahkan ada beberapa orang yang berasal dari luar pulau Ambon. Untuk seleksi administrasi, baru 4 orang yang dinyatakan memenuhi persyaratan,”ungkapnya.
Dijelaskan Wattimena, ke 4 orang yang lolos seleksi administrasi tersebut telah diberangkatkan ke Malaysia melalui perusahan penyalur PT. Arny Family.Sementara itu, 20 orang yang tersisa hingga kini masih dalam tahap proses seleksi administrasi.
“Mereka akan diberangkatkan juga jika seluruh telah memenuhi seluruh persyaratan dan prosedur yang ditetapkan.Jika tidak maka Dinas tidak akan memberikan rekomendasi kepada para TKI tersebut,” ujarnya.
Dari berkas yang dimasukan tersebut, lanjut Wattimena, pihaknya hanya memberikan rekomendasi untuk pembuatan paspor di Kantor Imigrasi serta mengusulkan untuk pembuatan Id Card calon TKI.
“Kami akan menerbitkan surat untuk membuat paspor luar negeri dan pengusulan pembuatan kartu identitas. Untuk selanjutnya hal-hal lain yang menyangkut keadaan dan kondisi TKI di luar negeri bukan menjadi tanggungjawab kami,” tegasnya.
Disinggung mengenai maraknya tindakan kekerasan yang dilakukan di luar negeri terhadap para TKI, Wattimena menyatakan, tidak tahu menahu perihal dimaksud. Karena pihaknya hanya bekerja sesuai dengan tugas yang dimiliki diantaranya, melakukan proses seleksi berkas calon TKI sesuai dengan persyaratan dan petunjuk dalam undang-undang.
“Kalau soal itu juga memang kita prihatin dengan kondisi yang terjadi, karena bagaimanapun juga mereka saudara kita, akan tetapi proses seleksi yang dilakukan disini hanyalah menyangkut seleksi administrasi atau seleksi berkas. Dari berkas tersebut kita buat rekomendasi.,” tutup Wattimena.(MT-09)