Dosen Tamu Di AIM, Picanuss Promosi Kerjasama Pengembangan Kurikulum Musik

by -112 Views

“Sebagai dosen tamu (Guest Lecturer) saya berbagi tentang Ethnomusicology : Creating and Developing Instrumental Music from Bamboo and Gaba-Gaba,” ungkap Wakil Rektor III IAKN Ambon, Dr. Branckly Egbert Picanussa, S.Si, M.Th.LM.

Australia,moluccastimes.id-Bentuk kerjasama yang ditawarkan IAKN Ambon bersama Australian Institute of Music (AIM) terbukti dengan digelarnya kuliah umum kepada para mahasiswa AIM, di Auditorium AIM, Australia, Kamis 07/11/2024

“Sebagai dosen tamu (Guest Lecturer) saya berbagi tentang Ethnomusicology : Creating and Developing Instrumental Music from Bamboo and Gaba-Gaba,” ungkap Wakil Rektor III IAKN Ambon, Dr. Branckly Egbert Picanussa, S.Si, M.Th.LM.

Dikatakan sharing yang dibawakan diikuti oleh para mahasiswa dengan jenjang pendidikan Bachelor serta Master.

“Untuk jenjang Bachelor diantaranya Bachelor of Music Performance kemudian Music Composition, Creative Technology, Art and Entertainment Management. Sedangkan pada jenjang Master yaitu Master of Music, Art and Entertainment Management. Bahkan diikuti juga oleh para staf pengajar di AIM,” jelas Picanussa.

Selain mahasiswa AIM, kuliah umum tersebut juga dihadiri Ketua Ambon Sailing Community (ASC) sekaligus Koordinator Maluku Jukulele Leaders (MJL), Nicho Tulalessy beserta 2 staf dari KJRI di Sydney, Andos dan Theo.

Sementara itu, Head of International Recruitment, Rupert Johnstone mengapresiasi Picanussa terkait sharing yang diberikan.

“Kami menyambut positif keinginan IAKN untuk bekerjasama dengan AIM guna mengembangkan pendidikan dan kurikulum serta sharing pengajaran dalam bentuk short course bagi para mahasiswa. Kemudian bagi para pembicara tamu maupun dosen untuk mata kuliah tertentu,” jelas Johnstone.

Dalam kesempatan tersebut, Nicho Tulalessy juga sharing terkait perkembangan komunitas serta manfaat Jukulele bagi anak.anak di Maluku.

“Jukulele memiliki dampak positif sebagai pengikat rasa cinta anak-anak terhadap musik dan menjadi alat pemersatu anak-anak di Maluku. Selain itu sebagai media pembentuk karakter anak-anak,” ulas Tulalessy.

Dilatakan, komunitas Jukulele juga bersinergi dengan Pemerintah Daerah.

“Dukungan dari Dinas Pariwisata baik Kota Ambon maupun Provinsi Maluku serta Balai Pelestarian Budaya. Musik Jukulele telah menjadi icon musik yang paling diminati kota Ambon dengan jenis serta keunikan karya musik Jukulele dari musisi di Kota Ambon,” lugasnya.

Kuliah umum tersebut ditutup dengan penampila sejumlah lagu Ambon diiringi musik Sanetphone Gaba-Gaba oleh Picanussa dan Musik Jukulele Pelepah Sagu oleh Tulalessy. (MT-01)