Ambon,MollucasTimes.com-Dalam rangka membentuk Pengurus Baru periode 2021-2026, DPD KPPI Maluku menyelenggarakan Musyawarah Daerah II, Rabu 06/10/2021.
“Musda II KPPI Maluku merupakan forum pengambilan keputusan di tingkat DPD dengan tugas antara lain, mengevaluasi laporan pertanggungjawaban Ketua DPD KPPI Provinsi Maluku masa bakti 2016-2021, menetapkan garis besar rencana kerja DPD KPPI, memilih dan menetapkan Keuangan DPD KPPI Provinsi Maluku, menetapkan formatur serta menetapkan keputusan-keputusan lain dalam batas wewenangnya,” jelas Ketua Panitia Musda, Malitza I. Parera
Musda merupakan kegiatan yang dilaksanakan lima tahun sekali berdasarkan peraturan perundang-undangan, anggaran dasar dan anggaran rumah tangga KPPI seta peraturan tata tertib.
“Kami berharap, agar Musda II DPD KPPI Maluku ini melahirkan pengurus baru yang mampu menjadi penggerak untuk melakukan pembaruan mulai dari hal yang kecil sehingga memiliki kekuatan merubah wajah dunia politik,” imbuhnya.
Dalam Musda tersebut dihadirkan juga nara sumber perempuan yang berkiprah dalam rana politik diantaranya Olivia Latuconsina dengan tema Kiprah KPPI Maluku dalam percaturan politik daerah; Saadiah Uluputty Bagaimana peran dan strategi perempuan di parlemen; Safitri Malik Soulissa dengan Kepemimpinan perempuan di wilayah politik.
Sementara itu pemilihan Ketua DPD KPPI Provinsi Maluku dilakukan secara aklamasi. Para peserta yang merupakan perwakilan perempuan dari 12 partai politik memilih Cherly Patty sebagai Ketua dan Amelia Tahittu sebagai Sekertaris.
“Puji syukur kepada Tuhan karena KPPI Maluku kini telah memiliki Ketua definitif lewat Musda II. Sebab pelaksanaan Musda diketahui mengalami penundaan sejak bulan Maret lalu. Semoga Ibu Cherly dan Ibu Amelia dapat mengemban tugas dan tanggungjawab sebagai Ketua dan Sekertaris DPD KPPI Provinsi Maluku periode 2021-2026 dengan baik,” jelas Ketua Umum DPP KPPI, Dwi Septiawati Djapar yang mengukuhkan Ketua DPD KPPI lewat zoom meeting usai pemilihan.
Sedangkan Ketua terpilih Cherly Patty berharap seluruh pengurus yang akan dibentuk nantinya dapat berkonsolidasi untuk meningkatkan kapasitas perempuan yang berpolitik.
“Kita akan masuk dalam Pemilihan Umum 2024 karena itu kita harus menyiapkan perempuan-perempuan yang berpolitik praktis untuk maju. Hal utama yang menjadi fokus kita kedepan adalah komitmen untuk mendorong perempuan terutama yang akan maju sebagai kontestan dalam Pemilihan Umum 2024 yang akan datang. Dengan bergandeng tangan saya yakin kita mampu mengorbitkan perempuan yang dapat disejajarkan dengan kaum pria bukan karena memiliki kemapanan secara ekonomi saja tetapi mempunyai kemampuan, integritas, kapasitas,” paparnya. (MT-01)
