Masohi, MollucasTimes.Com-Gedung gereja baru Ebenhaezer Jemaat GPM Kariu Klasis Pulau- Pulau Lease menjadi saksi dan simbol perdamaian serta transformasi pulau yang damai, aman, dan memiliki rasa cinta kasih karena tidak ada lagi perang, kebencian, dusta nestapa bahkan permusuhan.
Hal ini di ungkapkan Gubernur Maluku, Ir. Said Assagaff usai pentahbisan dan pengresmian gedung gereja baru Ebenhaezer jemaat GPM Kariu, Minggu 02/07/17.
“Gereja adalah tempat untuk memuji dan memuliakan Isa Almasih serta merubah perilaku kehidupan umat dalam iman yang teguh melalui pemberitaan firman Tuhan sehingga menjadi berkat bagi sesama,” ungkapnya.
Assagaff mengatakan Raja Daud pernah bermazmur “Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik serta carilah perdamaian dan berusaha untuk mendapatkannya”.
“Mazmur Daud ini merupakan wadah lantunan titah orang basudara di Maluku dalam menemukan kembali jati diri sebagai orang saudara yang merupakan pemberian Tuhan bagi kehidupan manusia di muka bumi,” akunya.
Dijelaskan, selain itu penandatanganan “Kapata Orang Basudara” oleh para Raja se- Kecamatan Pulau Haruku termasuk saudara gandong dari Hualoy merupakan hal baru dalam menciptakan, menghidupkan serta merajut perdamaian di tengah kehidupan saat ini.
“Rasa solidarias yang tinggi diantara umat Muslim dan Kristen pertanda kehidupan harmonis yang sudah tertanam sejak datuk dan leluhur kita, namun karena perkembangan jaman dan keteledoran manusia yang tidak bertanggung jawab maka terjadi kehancuran. Olehnya itu melalui pembangunan gedung gereja Ebenhaezer ini menjadi bukti sejarah karena pembangunannya dilakukan oleh basudara Muslim dari negeri Pelau, Ory dan gandong Hualoy,” jelasnya.
Ditambahkannya, ikatan hidup dan janji untuk menjadi saudara yang di ikat dalam persekutuan orang basudara gandong dan pela bagi orang Maluku menjadi final karena sudah ditanam oleh datuk dan leluhur. Pela gandong telah menjadi laboratorium perdamaian orang Maluku yang harus dijaga dan dilestarikan turun temurun.
Sekedar informasi, pembangunan gereja Ebenhaezer dilakukan oleh basudara Muslim dari negeri Pelau dan basudara dusun Ory. Sementara tangga naik ke gedung gereja dikerjakan oleh basudara Hualoy, mimbar altar dikerjakan oleh gandong Booy dan meja perjamuan dikerjakan oleh gandong Aboru. (MT-RA).