Forum KMSB Kota Ambon, Kawal Program Tertunda Akibat Covid-19

by -82 Views

Ambon,MolucasTimes.com-Guna melanjutkan program Kelompok Masyarakat Siaga Bencana (KMSB) di Kota Ambon, maka diperlukan pembentukan Forum.

“Forum KMSB merupakan sarana untuk melanjutkan seluruh program yang telah dicanangkan sejak 2018 lalu. Pasalnya, banyak program yang telah diusulkan kepada pemerintah pusat namun akibat Covid-19 maka program tersebut mengalami penundaan. Dan sebagian baru dilaksanakan pada 2021 lalu,” jelas pemrakarsa Forum KMSB Kota Ambon, Usman Masawoy kepada MollucasTimes.com, Rabu 21/09/2022.

Dikatakan, CS-06 adalah sebagai orang tua angkat dari KMSB yang pada beberapa waktu kedepan akan menyelesaikan tanggungjawab di Kota Ambon.

“Nah, terpikirkan oleh saya sebelum CS-06 kembali kita harus membentuk Forum KMSB Kota Ambon. Tujuannya hanya satu untuk mengawal seluruh program yang telah diusulkan ke pemerintah namun hingga kini belum semuanya terealisasi. Inilah bentuk keterpanggilan untuk tetap mempertahankan keberlanjutan KMSB di Kota Ambon,” ungkap Masawoy.

Diungkapkan, ada banyak program yang telah didesain untuk desa dan negeri namun perlu porsi yang sama juga untuk kelurahan.

“Ini yang sangat penting untuk dikaji oleh Forum KMSB Kota Ambon yang akan dibentuk. Misalnya untuk Negeri Batu Merah, saya sebagai tokoh adat bisa saja mengintervensi Pemerintah Negeri Batu Merah untuk merealisasikan programnya. Namun, bagaimana dengan kelurahan apakah programnya dapat menyentuh masyarakat secara masif,” ungkapnya.

Dengan adanya pembentukan Forum KSMB maka dipastikan seluruh program dapat dijalankan dengan baik.

“Forum KSMB memiliki kejelasan dan legal karena berbadan hukum yang disahkan oleh notaris. Sehingga dapat melaksanakan kegiatan sesuai dengan program yang telah diusulkan sebelumnya. Selain itu, program harus dikawal karena  Asian Development Bank (ADB) memberikan bantuan kepada pemerintah untuk pemberdayaan. Nah, ini jika tidak dikawal maka bisa saja pemerintah memberikan kepada pihak ketiga atau kontraktor yang berasal dari luar lokasi bahkan luar Ambon. Padahal, bantuan tersebut diupayakan juga untuk pemberdayaan masyarakat sekitar proyek dimana program dilaksanakan,” jelasnya.

Apesnya lagi, lanjut Masawoy, jika pekerjaan dikerjakan oleh pihak ketiga belum tentu dapat bertahan lama. “Banyak contoh dan bukti, ketika dikerjakan oleh pihak ketiga dari luar Ambon, tidak dapat dipertanggungjawabkan dengan baik,” imbuhnya. (MT-01)