FROPAN Demo Tolak Seleksi CPNS Pakai Sistem CAT di Bursel

by -107 Views

Namrole, Mollucastimes.Com -Sejumlah OKP dan LSM yang tergabung dalam Front Perjuangan Anak Negeri (FROPAN), Senin (25/8) melakukan aksi demo di depan Kantor Bupati Kabupaten Buru Selatan (Bursel) menolak rencana pelaksanaan Tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) menggunakan sistem online atau Cumputer Assisted Test (CAT).
OKP dan LSM tersebut terdiri dari LEMPAR, MAARA, GEMUK, FPD, LINI, GMBS, GPN dan Fraksi dibawa pimpinan Koordinator Lapangan (Korlap), Dayang Solissa.

Belasan aktivitas FROPAN tersebut terlihat mendatangi Kantor Bupati Bursel pada pukul 10.00 WIT dengan menggunakan mobil Pick Up berwarna putih dan turut membawa beberapa pamlpet yang ditempelkan di mobil yang digunakan tersebut. Pamlpet-pamplet tersebut bertuliskan, diantaranya : ‘Kami menolak Tes CPNS secara Online’ dan ‘Anak Negeri merupakan harga Mati’.

Setibanya di depan pintu Kantor Bupati Bursel, para orator yang antara lain, Dayang Solissa dan Tarif Solissa serta sejumlah orator lainnya kemudian berorasi secara bergantian menolak rencana pelaksanaan tes CPNS dengan menggunakan sistem CAT.
Proses demo itu mendapat pengawalan langsung dari belasan personil Satpol PP Kabupaten Bursel dan anggota Polsek Namrole. Dimana, para pendemo langsung ditahan oleh para anggota Satpol PP di depan pintu kantor Bupati sehingga para pendemo hanya bisa berorasi diatas mobil Pick Up yang digunakan tersebut, namun tak diperkenankan masuk ke halaman kantor.

Dalam orasinya, para pendemo berkali-kali mengecam kinerja dari Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan Diklat Kabupaten Bursel, AM Laitupa yang dinilai tak berhasil. Namun, kendati berorasi hingga kurang lebih 1 jam, para pendemo tak kunjung ditemui oleh 1 orang pun pejabat di lingkup Pemkab Bursel.

Melihat kondisi tersebut, para pendemo melalui Taarif Solissa pun kemudian membacakan Pernyataan Sikap mereka yang berisi tujuh butir tuntutan, yakni, Pertama, Mendesak Pemerintah Daerah dalam rangka penerimaan Tes CPNS kali ini dilakukan secara manual; Kedua, Mendesak Pemerintah Daerah untuk melakukan segala bentuk tahapan penyeleksian CPNS dilakukan secara manual karena sistem online dinilai menyusahkan masyarakat dan tidak memenuhi kriteria wilayah; Ketiga, Meminta Pemerintah Daerah mendesak Pemerintah Pusat untuk memprioritaskan dan mempertimbangkan kuota atau lowongan formasi sesuai dengan tingkat kebutuhan daerah; Keempat, Memprirotaskan anak negeri dalam seleksi CPNS tahun ini; Kelima, Mendesak kepada Pemerintah Daerah untuk segera melakukan konsultasi dan koordinasi ulang terhadap Pemerintah Pusat (Menpan) terkait dengan penyeleksian CPNS dan melibatkan perwakilan FROPAN;
Keenam,Mendesak Pemerintah Daetah untuk transparansi dan terbuka terkait dengan segala bentuk koordinasi yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah terhadap Pemerintah Pusat; Ketujuh, Jika tuntutan ini tidak disikapi secara arif dan bijaksana oleh Pemerintah Daerah, maka, kami akan melakukan pemboikotan terhadap aktivitas Pemerintah Daerah Bursel.

Usai membacakan pernyataan sikap mereka, para pendemo kemudian menyatakan bahwa aksi demo yang dilakukan pihaknya akan berlangsung kurang lebih 1 minggu kedepan guna menolak rencana Tes CPNS dengan menggunakan sistem CAT tersebut.
“Kami berencana akan melakukan aksi demo ini kurang lebih 1 minggu kedepan, yakni hingga tanggal 31 Agustus 2014. Dimana, fokus aksi demo kami ialah menolak sistem TES penerimaan CPNS dengan menggunakan sistem online,” kata Maarif Solissa yang juga Jubir FROPAN kepada Siwalima diselah-selah aksi demo itu.

Menurutnya, penerapan seleksi penerimaan CPNS dengan menggunakan sistem CAT oleh pemerintah pusat tidak berpihak kepada masyarakat dan cenderung menyengsarahkan masyarakat di daerah Bumi Fuka Bipolo.

“Dalam konteks ini, penerimaan CPNS yang merupakan bagian dari proses perbaikan kehidupan masyarakat, lagi-lagi kemudian mempersulit kesempatan bagi anak daerah dalam memperjuangkan haknya yang diwujudkan dalam esensi otonomisasi daerah,” katanya sesal sembari kemudian membubarkan diri secara damai bersama para pendemo lainnya.

Sekedar diketahui, saat ini Pemerintah Kabupaten Bursel telah dijatahi 183 formasi CPNS. Namun, tahapan proses tes seleksi CPNS yang rencananya akan dilaksanakan dalam waktu dekat itu akan berlangsung di Kota Ambon, karena hingga kini Pemkab Bursel belum memiliki fasilitas CAT. (MT-01)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *