Gong Perdamaian, Cerita Sejarah Panjang Maluku

by -74 Views

Ambon,MollucasTimes.Com-Gong Perdamaian di Kota Ambon menjadi cerita sejarah panjang bagi Kota Ambon dan Maluku secara umum.

Demikian diungkapkan Gubernur Maluku, Ir. Said Assagaf sebelum prosesi penanaman pohon Gayam di areal Gong Perdamaian oleh Agus Harimurti Yudhoyono, Kamis 25/01/18.

“Gong perdamaian ini merupakan Gong Perdamaian ke-36 di dunia. Namun,  sangat berbeda dengan Gong perdamaian lain sebab hanya Gong Perdamaian yang kita miliki ini ditempatkan di Ibu Kota Provinsi bukan di Ibu Kota Negara seperti layaknya. Itu semua atas inisiatif dari mantan Presiden kita, Bapak Soesilo Bambang Yudhoyono yang kerap disapa Pak SBY,” terang Assagaf.

Karena itu lanjut Assagaf, masyarakat Maluku harus berterima kasih atas perhatian dan atensi yang telah diberikan oleh SBY.
Sementara itu, putera mantan Presiden SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan Gong Perdamaian memiliki nilai sejarah dan sejuta pelajaran.

“Gong Perdamaian memiliki nilai penting sebagai tanda bahwa kita pernah terluka dan luka itu harus dihapuskan melalui komitmen untuk bersatu dan maju bersama-sama,” ujarnya.

Dikatakan terlalu mahal apa yang harus kita bayar sebagai bangsa sehingga terjadi konflik horisontal.

“Namun sekarang semua jauh lebih baik karena kita senantiasa mau dipersatukan.  Kita mampu menghindarkan diri dari setiap bentuk perpecahan dan  bergandeng tangan songsong masa depan Indonesia Emas. Maluku memang luar biasa,” ujarnya bersemangat.

AHY mengakui dirinya merasa bersalah baru dapat mengunjungi Maluku dan Kota Ambon.

“Saya merasa bersalah karena baru kali ini dapat menginjakkan kaki di Tanah Manise ini, karena memang terbentur dengan kesibukan. Tapi, saya senang karena masyarakatnya ramah, keindahan alam penuh pesona. Dengan adanya waktu yang saya miliki kembali, saya bertekad untuk mengunjungi berbagai daerah di Indonesia termasuk Kota Ambon untuk menyapa serta mengapresiasi hal-hal yang saya temui,” papar AHY.

Dirinya telah berniat untuk melakukan kunjungan tahun 2018 ini diawali dengan kunjungan ke wilayah Indonesia Timur.

“Kenapa Indonesia Timur, karena matahari terbit dari timur. Melihat matahari terbit kita harus memiliki harapan yang besar untuk membangun Indonesia,” tutur putera sulung SBY ini.

Kegiatan menanam pohon Gayam merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan AHY dalam rangkaian kunjungannya ke Kota Ambon selama dua hari.

Sementara itu, terkait dengan pemilihan pohon Gayam yang ditanam, menurut Ketua Tim Komando Kedatangan AHY, dr. Elviana Pattiasina-Maitimu, S.Ked, Gayam merupakan makanan pengganti beras pada zaman dulu.

“Orang tua kita dulu makan Gayam dengan kelapa sisi sebagai makanan pengganti nasi. Pemilihan pohon Gayam karena dari sisi kesehatan juga sangat baik bagi tubuh,” ungkap Elviana yang juga berprofesi sebagai dokter ini.

Manfaat Gayam diantaranya meningkatkan daya tahan tubuh, membersihkan kotoran usus, membantu membaharui nutrisi makanan, sebagai obat diare, sebagai antioksidan, melancarkan pencernaan, mencegah sariawan, sumber vit C, mencegah penuaan dini, serta meningkatkan stamina tubuh.

“Dengan penanaman pohon Gayam ini akan mengingatkan kepada generasi muda bahwa orang tua kita dulu walaupun makan Gayam tetap sehat dan kuat bahkan mampu berperang mempertahanan kemerdekaan yang hasilnya kita rasakan sekarang ini,” pungkas Elviana. (MT-01)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *