Ambon,mollucastimes.com-Dalam upaya menjadikan perpustakaan sekolah sebagai pusat sumber belajar siswa dan literasi maka para pengelola perpustakaan harus dibekali dengan pelatihan lewat Bimbingan Teknis (Bimtek).
Hal ini disampaikan Kepala DinasPerpustakaan & Kearsipan Kota Ambon, Petrus P.Pattiasina di sela Bimtek Tenaga Pengelola Perpustakaan SD/MI (Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial), Selasa 26/03/19.
“Sesuai arahan Kemendikbud maupun Kemendagri, perpustakaan sekolah harus menjadi pusat serta sumber belajar siswa, jendela dunia, maupun sumber literasi dan kesejahteraan bagi anak.Karena itu para pengelola perpustakaan harus dibekali dengan pengetahuan maupun metode sehingga mampu memberikan motivasi kepada siswa,” akunya.
Pattiasina mengakui, keberadaan perpustakaan di sekolah harus menjadi komitmen bersama antara Kepala Sekolah,Guru maupun Komite sekolah.
“Mengapa harus menjadi komitmen bersama, pasalnya banyak sekolah yang masih minim mengadakan perpustakaan bahkan kurang menjadi perhatian. Hal ini terbukti dengan keberadaan perpustakaan di samping toilet. Padahal, jika berkaca dari Perputakaan Nasional di Jakarta terletak di depan Jalan Protokol, merupakan kebanggaan bangsa. Karena itu di daerah pun seharusnya menempatkan perpustakaan sebagai bagian dari sekolah yang mampu memotivasi siswa menjadi manusia berkarakter,” jelasnya.
Walaupun demikian, dirinya tidak menampik bahwa ada sejumlah sekolah yang telah menempatkan perpustakaan pada porsi yang sesungguhnya.
“SD Muhamaddiyah merupakan salah satu contoh sekolah yang telah memposisikan perpustakaan pada tempatnya. Ada juga SMP 10 Kayu Putih. Berfungsi dan tidaknya perpustakaan tergantung dari manajemen Kepala Sekolah dalam pengelolaan termasuk memfasilitasi pengadaan buku bacaan,” imbuhnya.
Dirinya berharap agar setelah mengikuti Bimtek ini, para pengelola perpustakaan mampu mengelola secara baik bahkan dapat menjadi motivator, nara sumber kepada siswa terkait literasi.
Pattiasina menambahkan Bimtek seperti ini telah dilakukan sejak tahun 2011 dan tahun 2018 telah dilatih 262 orang yang terdiri dari 40 pengelola perpustakaan SMA/SMK, 52 pengelola perpustakaan SMP/MTs, 170 pengelola perpustakaan SD/MI, serta 25 perpustakaan Desa/Kelurahan.
“Sementara hari ini Bimtek dilakukan bagi 39 pengelola perpustakaan yang terdiri dari 37 pengelola perpustakaan SD/MI serta 2 orang pegawai perpustakaan baru yang akan diusulkan sebagai pustakawan. Karena itu, proses harus berlangsung secara simultan,” rinci Pattiasina. (MT-01)