Jalankan Program Perkuat Pertumbuhan Ekonomi, Latif Optimis Maluku Bisa Transformasi Ekonomi

by -9 Views

“BI Maluku telah menjalankan berbagai program diantaranya untuk meningkatkan daya saing UMKM, antara lain: Program penguatan UMKM dari level dasar hingga siap ekspor, Pelatihan dan pendampingan dengan total penjualan mencapai Rp 200 juta, Pencetakan 21 UMKM “Guru Digital” melalui program Onboarding UMKM, Pelaksanaan dua event regional dengan total transaksi Rp 3,1 miliar, Business matching pembiayaan mencapai Rp 17,3 miliar, Pengendalian Inflasi Lewat Program Konkret,” sebut Latif.

Ambon,moluccastimes.id-Dalam rangka memperkuat sinergitas mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi di Provinsi Maluku, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Maluku, telah melakukan berbagai upaya.

Demikian penjelasan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Maluku, Mohamad Latif, dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2025: “Tangguh dan Mandiri: Sinergi Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Lebih Tinggi dan Daya Tahan,” Rabu 03/12/2025.

“BI Maluku telah menjalankan berbagai program diantaranya untuk meningkatkan daya saing UMKM, antara lain: Program penguatan UMKM dari level dasar hingga siap ekspor, Pelatihan dan pendampingan dengan total penjualan mencapai Rp 200 juta, Pencetakan 21 UMKM “Guru Digital” melalui program Onboarding UMKM, Pelaksanaan dua event regional dengan total transaksi Rp 3,1 miliar, Business matching pembiayaan mencapai Rp 17,3 miliar, Pengendalian Inflasi Lewat Program Konkret,” sebut Latif.

Lanjutnya, sejumlah program inovatif turut berkontribusi menjaga kestabilan harga, seperti: Penguatan produksi lokal, Gerakan Menanam, Digital farming, Sertifikasi nelayan, Penguatan ketahanan pangan daerah, Optimalisasi belanja tidak terduga (BTT) untuk pengendalian inflasi, Distribusi Rupiah dan Edukasi Cinta Rupiah.

“Selain itu untuk memastikan ketersediaan uang layak edar, BI Maluku melakukan: Layanan kas titipan bersama perbankan, Layanan kas keliling ke wilayah 3T, Program Ekspedisi Rupiah Berdaulat, Gerakan Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah, Proyeksi Ekonomi Maluku 2026 Tetap Cerah,” jelasnya.

Dikatakan walaupun menghadapi tantangan pembatasan anggaran nasional, BI Maluku optimis pertumbuhan ekonomi 2026 tetap kuat.

“Proyeksi pertumbuhan berada pada kisaran: 4,80% – 5,60%, lebih baik dari 2025, Inflasi diproyeksikan terjaga pada 2,5% ± 1%, dengan faktor pendorongnya meliputi: Permintaan dari negara mitra dagang utama, Stabilitas harga, Kebijakan nilai tukar, Optimalisasi kinerja TPID, itulah yang membuat kita semakin optimis kedepan,” paparnya.

Latif menyebut sejumlah hal yang turut mempengaruhi perekonomian Maluku pada Triwulan III 2025 tumbuh sebesar 4,31%, lebih tinggi dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya sebesar 3,39%.

“Pertumbuhan ini didorong oleh sektor-sektor unggulan seperti: Pertanian, Kehutanan, Perikanan. Kemudian kenaikan produksi perikanan tangkap serta meningkatnya penjualan eceran, terutama kendaraan bermotor roda dua, turut memperkuat kinerja ekonomi, Penggunaan QRIS di Maluku pada November 2025 melampaui target, dengan transaksi mencapai lebih dari 155.714 pengguna dan Rp 100 miliar nilai transaksi. Hal ini menunjukkan akselerasi digitalisasi ekonomi yang semakin kuat,” beber Latif.

Selain itu, BI Maluku terus memperluas digitalisasi, terutama pada: Kawasan wisata, UMKM, Pajak dan retribusi daerah, Penggunaan Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD), Penguatan UMKM Lewat Sinergi dan Pelatihan.

Menurutnya, Inflasi Provinsi Maluku pada November 2025 tercatat sebesar 2,33%, berada dalam rentang sasaran nasional 2,5% ± 1%. Meski biaya distribusi masih relatif tinggi, sinergi kebijakan dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) mampu menjaga stabilitas harga.

“Kami sangat optimis bahwa Maluku memiliki banyak potensi dan momentum untuk melakukan transformasi ekonomi. Inovasi, sinergi, dan kemandirian menjadi kunci untuk memperkuat ketahanan ekonomi daerah menuju Indonesia maju,” tandasnya. (MT-01)