Satrio Mukhti, korban begal dengan jari tangan putus diberikan penghargaan oleh Kapolri untuk ikut pendidikan Bintara Polri melalui jalur khusus disabilitas.
Jakarta,moluccastimes-Karena keberanian melawan begal, calon siswa Bintara Polri , Satrio Mukhti, dengan jari tangan putus diberikan penghargaan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk ikut pendidikan Bintara Polri melalui jalur khusus disabilitas.
Demikian Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM Kapolri) Irjen Dedi Prasetyo, Jumat 17/05/2024.
“Korban adalah calon siswa Bintara Polri yang memiliki keberanian melawan komplotan begal yang bersenjata golok,” tandas Prasetyo.
Sementara itu, Satrio Mukhti yang dibegal di Jalan Arjuna, Kebon Jeruk, Jakarta Barat itu menceritakan kejadian yang dialaminya.
“Sabtu 11 Mei pukul 04.00 WIB saya berangkat dari rumah untuk mengikuti psikotes bintara Polri yang digelar di SMK Media Informatika Pasanggrahan, Jakarta Selatan. Kemudian saya disamperin pelaku tiga orang diatas satu motor. Mereka menghadang saya, awalnya saya tidak lihat senjata tajam. Berantem sempat satu lawan satu, orang pertama kalah, kemudian teman yang ditengah turun dan keluarin golok dan mengayunkannya tapi saya tangkis akibatnya jari kelingking saya hampir putus,” ceritanya.
Perkelahian terus berlanjut.
“Dua kali dibacok, tangan dan kaki, alhamdulillah saya pakai helm jadi kepala nggak kena. Kalau luka yang parah tangan, kaki juga cukup parah. Tulang kelingking putus, tapi masih nyantel. Saya terjatuh dan mereka membawa kabur motor dan ponsel saya,” ungkapnya..
Dalam keadaan demikian, Satrio masih tetap bermimpi cita-citanya menjadi anggota Polri.
“Ada dua pemikiran dalam hati, jika memang dengan kejadian ini saya tidak bisa menjadi polisi, saya ikhlas. Tapi jika sebaliknya saya bisa mencapai cita-cita saya, alhamdulilah saya siap,” tegasnya. (MT-01)