Kasus Benjina, Dasar IOM Gelar Rapat Konsultasi Di Kota Ambon

by -99 Views

“Karena itu IOM hadir di Kota Ambon untuk memastikan serta meningkatkan pengetahuan guna menghindari keterlibatan perdagangan orang, mengingat kasus Benjina yang luar biasa itu. Selain Ambon, Manado juga Batam,” imbuh Labovitz,

Ambon,moluccastimes.id-Salah satu kasus yang membuat Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM)-Badan Migrasi PBB menggelar kegiatan Rapat Konsultasi bersama Pemerintah Kota Ambon adalah kasus Benjina 2015.

Demikian Chief of Mission IOM Indonesia, Mr. Jeffrey Labovitz, kepada moluccastimes.id disela Rapat Konsultasi di Santika Hotel, Kamis 16/01/2025

“Kasus Benjina adalah kasus perbudakan ratusan anak buah kapal berkewarganegaraan asing di Pulau Benjina, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku, yang terungkap pada tahun 2015 dengan korban mayoritas berkewarganegaraan Myanmar,” ungkapnya.

Dikatakan dari data Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), ada sekitar 4.000 nelayan yang bekerja sebagai budak di pulau-pulau sekitar Benjina.

“Hal ini diakibatkan karena lemahnya pengawasan di pelabuhan-pelabuhan yang tidak ramai dilalui kapal. Sejak
terungkapnya kasus ini, kasus-kasus perbudakan lain di Indonesia juga terkuak. Lebih dari 2000 orang telah dibebaskan sejak kejadian ini,” tuturnya.

Dijelaskan, Ambon sebagai kawasan maritim sebagai “pintu” keluar masuk manusia perlu mendapat perhatian.

“Karena itu IOM hadir di Kota Ambon untuk memastikan serta meningkatkan pengetahuan guna menghindari keterlibatan perdagangan orang, mengingat kasus Benjina yang luar biasa itu. Selain Ambon, Manado juga Batam,” imbuh Labovitz,

Menurutnya, kegiatan yang dilakukan di Kota Ambon merupakan program lanjut dari dua kegiatan yang telah dilakukan terdahulu.

“Kegiatan pertama kita adalah IOM melakukan pertemuan dengan Universitas Coventry, Inggris guna melakukan penelitian dalam upaya mengevaluasi celah kesenjangan dalam kasus TPPO. Kegiatan kedua adalah mengembangkan aplikasi smart phone untuk mengidentifikasi korban trafficking. Dan yang ketiga adalah Rapat Konsultasi di Kota Ambon guna mendapat masukan dari peserta yang hadir dalam upaya mengembangkan materi kampanye peningkatan kesadaran masyarakat terkait TPPO atau Human Trafficking,” rinc pria smart itu.

Dirinya berharap, melalui rapat konsultasi tersebut ada peningkatan kesadaran serta penguatan kapasitas petugas yang ada di Pemerintah Kota Ambon sehingga suport yang diberikan tepat sasaran.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *