.jpeg)
Ambon,Moluccastimes.com-Penjabat Wali Kota Ambon menyatakan tidak akan bertanggungjawab terhadap pegawai kotrak diluar moratorium yang dikeluarkannya.
Ketegasan ini disampaikan Penjabat Wali Kota Ambon, Drs. Bodewin Wattimena, M.Si, usai apel pagi di Balai Kota Ambon, Senin, 12/06/2023.
“Saya tidak bertangungjawab dengan mereka, dan ini harus dihentikan, tidak ada cerita,” serunya kesal.
Dikatakan, tanggal 29 Mei 2022 dirinya menjabat sebagai Penjabat Wali Kota Ambon.
“Kesempatan itu saya gunakan untuk mengeluarkan moratorium pengangkatan pegawai kontrak, sebab mereka ini menjadi beban APBD. Coba dibayangkan saat itu kita sementara berhutang 103 milyar rupiah belum lagi hutang sertifikasi. Bagaimana mungkin kita membayar hutang dan sertifikasi ditambah dengan pegawai kontrak diluar yang saya angkat? Apa urgensinya mengangkat pegawai kontrak yang bersifat administrasi sementara ASN yang banyak ini mau dikemanakan?” tandasnya.
Melalui moratorium, dirinya berharap tidak ada lagi pengangkatan pegawai kontrak.
“Itu harapan saya untuk menekan anggaran, namun ternyata setelah dicek ada penambahan pengangkatan sekitar dua ratus lebih pegawai kontrak setelah moratorium. Saat ini saja total pegawai kontrak Pemkot Ambon sebanyak 1.258,” tegasnya.
Dirinya tidak habis pikir bawahan tidak taat pimpinan.
“Saya tidak habis pikir, ini masalah pemerintahan dimana keputusan kepala daerah harus ditaati. Keputusan saya itu searah dengan kebijakan pemerintah pusat. Karena ini menjadi salah satu indikator penilaian penjabat kepala daerah terkait ketaatan untuk tidak mengangkat pegawai kontrak lagi. Ini namanya bawahan yang tidak taat pimpinan. Kita lihat saja nanti apa yang akan dilakukan,” pungkasnya. (MT-01).
