Konsep Rumah Adat Soya Bawa TP PKK Provinsi Maluku Sabet Juara 2 Stand Terbaik

by -69 Views
Padang,mollucastimes.com-Tidak saja menyajikan berbagai kuliner khas Maluku, kerajinan tangan kain Tanimbar, tetapi stand pameran yang menggunakan inovasi konsep rumah adat Negeri Soya juga membawa TP PKK Provinsi Maluku meraih juara Kedua Stand Terbaik dalam ajang peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK Tingkat Nasional ke-47 tahun 2019 di Padang Provinsi Sumatera Barat.

Demikian Koordinator Pameran TP PKK Provinsi Maluku, Debby Louhenapessy, Minggu 28/07/19.

“Kita gunakan konsep rumah adat Negeri Soya karena merupakan ciri khas rumah adat Raja-Raja di Maluku seperti di Hila Kaitetu, Saparua, Banda yang semuanya berciri sama. Konsepnya didesain oleh Bapak Chandra Futwembun  Kepala Bidang pada Dinas PUPR Kota Ambon  dan Bapak Ongen Aponno, Kepala Bidang Perencanaan & SDM Bapekkot Ambon,” ungkap Louhenapessy yang telah ditunjuk oleh Ketua TP PKK Provinsi Maluku, Widya Murad Ismail sebagai Koordinator Pameran, saat Rakerda TP PKK Provinsi Maluku beberapa waktu lalu di Kantor Gubernur Maluku.

Aneka Kuliner & Kerajinan Tangan Jadi Bintang

Diakuinya, dari 11 hanya 9 Kabupaten Kota yang mengikuti Pameran.

“Kali ini minus Kabupaten Buru dan Kota Tual. Walaupun demikian, penampilan tidak mengecewakan. Sebab stand kita penuh dengan berbagai macam kuliner serta kerajinan tangan yang menarik,” akunya.

Dirincikan setiap Kabupaten Kota menyajikan kuliner maupun kerajinan tangan masing-masing.

Kabupaten Aru misalnya memamerkan perhiasan Mutiara dan Ikan Balobo (sejenis ikan asin yang tipis dan renyah). Maluku Tenggara menyajikan Enbal dengan berbagai rasa. Maluku Barat Daya (MBD) menyajikan Madu Asli.

Selanjutnya Seram Bagian Timur (SBT) dengan Jus Pala Tunil. Seram Bagian Barat (SBB) menjual Minyak Kayu Putih, Minyak Serai, Minyak Lawang, Minyak Cengkeh. Maluku Tengah hadir dengan Kain Bordir khas Maluku. Buru Selatan (Bursel) menyajikan Minyak Kayu Putih, Minyak Cengkeh, Vico (Virgin Coconut Oil). Tanimbar tampil dengan Kain Tenun Tanimbar, Syal, Tas dan Selop dari Kain Tanimbar.

“Sementara Kota Ambon menampilkan banyak kuliner mulai dari berbagai jenis olahan Sagu : Sagu Lempeng, Sagu Forna, Sagu Tumbu, Bagea, Bangket, Sarut, Halua Kanari, Roasted Kanari. Berbagai jenis Sambal : Sambal Ikan Cakalang, Sambal Ikan Teri (Puri Karing), Sambal Ikan Julung (Roa) yang dikemas dalam bentuk kaleng kecil. Kemudian ada juga Rujak Natsepa dalam kemasan menarik. Jenis minuman : Jus Pala Hutumuri, Sirup Pala Pak Bambe, Selai Pala. Berbagai olahan Ikan : Dendeng Ikan Cakalang, Abon Ikan Cakalang. Sedangkan kerajinan tangan diantaranya Kain Batik Ambon, Kain Tenun Tanimbar, Tas, Clutch, Shoulder Bag, Handbag dari Kain Batik dan Tenun serta Besi Putih dan Tusuk Konde Sisik Ikan. Juga T-shirt dan Topi bertuliskan kata-kata dalam Bahasa Ambon,” rincinya.

Lanjutnya, banyak tamu yang mengunjungi stand Provinsi Maluku.

 “Mereka kaget juga dengan perkembangan kuliner serta deskranada Provinsi Maluku. Semua kuliner maupun kerajinan tangan yang kita sajikan menjadi bintang. Kami sangat bangga dengan apa yang kami lakukan untuk mempromosikan Maluku,” jelas ibu lima putera puteri ini.

Selalu Koordinasi Dengan Ketua TP PKK Provinsi

Dikatakan Louhenapessy, semua konsep maupun perencanaan sehubungan dengan pameran secara intens dikoordinasikan dengan Ketua TP PKK Provinsi Maluku.

“Kita bersyukur Ketua TP PKK Provinsi Maluku, Ibu Widya Murad Ismail merupakan salah seorang motivator juga, koordinasi dengan beliau selalu ditanggapi dengan baik. Mulai dari perencanaan berbagai hal hingga saat pameran tidak terlepas dari arahan beliau. Ini merupakan modal dan bukti bahwa kedepan TP PKK Provinsi Maluku akan bangkit dan maju guna memberikan kesejahteraan kepada masyarakat terutama kaum ibu,” papar wanita manis berkacamata ini.

Lanjutnya, selain berkoordinasi, Ketua TP PKK Provinsi Maluku juga tidak segan melayani pengunjung.

“Karena banyak pengunjung, kami kewalahan melayani mereka. Tetapi dengan sigap dan ramah Ibu Widya turut membantu melayani baik kepada pengunjung yang hanya sekedar bertanya tentang Maluku maupun yang berbelanja. Bahkan sesekali kami memberikan suasana kegembiraan bersama dengan bergoyang Tobelo. Hal ini memiliki tujuan untuk bersosialisasi serta ingin memberitahukan kepada pengunjung bahwa Maluku itu kami, keramahan yang kami hadirkan, membuat Maluku pantas dikunjungi sebagai salah satu destinasi pariwisata,” ulas Louhenapessy.

Dikatakan, sepanjang sejarah TP PKK Provinsi Maluku mengikuti kegiatan PKK, baru pertama kali dibawah kepemimpinan Ibu Widya Murad Ismail, TP PKK Provinsi menjadi Pemenang Stand Terbaik nomor 2.

“Dalam Pameran kali ini Pemenang Stand terbaik pertama dari Provinsi Sumatera Selatan, terbaik kedua dari Provinsi Maluku dan terbaik ketiga dari Kepulauan Mentawai. Sementara harapan pertama Provinsi Sulawesi Selatan sedangkan harapan kedua Sawahlunto, Sumatera Barat. Dengan demikian kita berhasil membawa pulang Piala, Penghargaan serta bonus uang tunai sebesar 6.000.000 rupiah,” beber  Louhenapessy.

Selain kuliner dan kerajinan tangan, untuk pertama kali TP PKK Provinsi Maluku hadir dalam bentuk Inovasi Baru Ekonomi Kreatif dari Kota Ambon sebagai City of  Music.

“Penampilan penyanyi muda asal Kota Ambon juga menjadi bagian dan menyemarakkan stand pameran TP PKK Provinsi Maluku selama pameran sejak 24-27 Juli 2019 di Kota Padang. Mereka merupakan representasi Ambon City of Music. Hal ini tentunya sejalan dengan inovasi Kota Ambon menuju Kota Musik Dunia yang dicanangkan UNESCO 2020 nanti,” cetusnya.

Dengan inovasi baru dimaksud menurut Louhenapessy,  besar harapan Kota Ambon  menjadi Kota Musik Dunia yang dapat disejajarkan dengan Kota Musik Dunia lainnya.

“Semua membutuhkan dukungan, doa dan kerja yang lebih sehingga yang dicita-citakan bersama  bisa tercapai,” pungkasnya. (MT-01)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *