Kupas Buku Tentang Sasi Di Akoon, Ketua Latupati Nusalaut Beri Apresiasi

by -212 Views

“Sasi juga merupakan salah satu kegiatan adat yang dilakukan dalam negeri adat, sehingga perlu dimaknai dan diketahui sebagai pengetahuan bagi generasi saat ini. Dengan demikian adat budaya kita tidak tereliminasi bahkan tetap terjaga demi kemaslahatan kehidupan bermasyarakat di negeri adat, khususnya di Nusalaut,” papar pria rendah hati itu.

Akoon,moluccastimes.id-Peluncuran buku tentang Sasi di Negeri Akoon,Tradisi, Identitas Kini dan Masa Depan diapresiasi oleh Ketua Latupati Nusalaut.

“Sasi merupakan kearifan lokal yang telah dilakukan berpuluh tahun lalu oleh para tetua kita, dengan tujuan untuk pelestarian lingkungan serta menjaga keseimbangan alam dalam suatu negeri adat,” ungkap Ketua Latupati Nusalaut, Drs. F.J.R Leiwakabessy, M.Si, disela dialog dalam kegiatan Peluncuran Buku dan Pemutaran Film Dokumenter tentang Sasi di Negeri Akoon, Selasa, 10 september 2024.

Dikatakan, Sasi harus diketahui oleh generasi saat ini sehingga tidak memudarkan kebiasaan adat yang telah terbangun sejak dulu.

“Sasi juga merupakan salah satu kegiatan adat yang dilakukan dalam negeri adat, sehingga perlu dimaknai dan diketahui sebagai pengetahuan bagi generasi saat ini. Dengan demikian adat budaya kita tidak tereliminasi bahkan tetap terjaga demi kemaslahatan kehidupan bermasyarakat di negeri adat, khususnya di Nusalaut,” papar pria rendah hati itu.

Pria yang juga Upu Latu Risapori Henalatu Nalahia itu juga mengapresiasi dan meminta perhatian dari seluruh Upu Latu Nusalaut untuk bersama-sama memperhatikan hal tersebut.

“Hari ini mungkin Akoon yang lakukan Sasi, berikutnya ada negeri lain yang harus lakukan juga. Sehingga adat ini akan terus terangkai menjadi satu budaya adat yang secara masif dilakukan demi mempertahankan budaya adat yang kita miliki,” tandasnya

Ditempat yang sama, Direktur Yayasan Baileo Maluku Foundation, Nus Ukru, menambahkan buku dan film dokumenter tentang Sasi akan menjadi pengalaman bagi generasi yang akan datang.

“Mereka akan membaca dan melihat bahwa kekayaan alam yang mereka miliki sangat luar biasa baik di darat maupun di lautan. Diharapkan ini akan menggugah rasa memiliki dengan empati tinggi untuk terus dilestarikan,” pungkas pria berkacamata itu.(MT-01)

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *