Ambon,mollucastimes.com-Dalam upaya memperkuat kapasitas kesiapsiagaan masyarakat mengenal ancaman resiko bencana di lingkuangan, mampu mengelola informasi, peringatan dini, memahami rambu peringatan serta mengurangi kepanikan dan ketergesaan saat evakuasi yang menimbulkan korban dan kerugian perlu dilakukan latihan evakuasi bencana atau simulasi.
Demikian dikatakan Sekertaris Kota Ambon, A.G Latuheru, SH, MSi di sela simulasi bagi para siswa SD, SMP, SMA se-Kota Ambon memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKSB), di Lapangan Upacara Westopong Amahusu, Kecamatan Nusaniwe Jumat 26/04/2019.
“Sesuai dengan data yang dihimpun dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tahun 2018, dari 34 provinsi di Indonesia tercatat 2.572 kejadian bencana yang mengakibatkan 4.814 jiwa meninggal dunia sedangkan yang hilang sebanyak 10.329 jiwa. Sementara kerusakan sarana 320 unit rumah,” rincinya.
Rangkaian kejadian bencana alam di Indonesia tersebut menurut Latuheru, menimbulkan korban jiwa, kerusakan sarana yang sangat merugikan. Hal ini tentu saja mengganggu aktivitas dan produktivitas semua lini kehidupan manusia.
“Peristiwa tersebut harus menjadi pengalaman yang berharga bahkan sebagai cambuk bagaimana bangsa kita menyiapkan diri untuk menghadapi ancaman bencana alam yang terjadi. Sehingga diperlukan momentum untuk melatih masyarakat agar siap menghadapi ancaman bencana alam, diantaranya melalui kegiatan simulasi atau latihan evakuasi. Ini memerlukan partisipasi serta kerjasama seluruh komponen,” jelasnya panjang lebar.
Sehubungan dengan hal tersebut, lanjutnya, Pemerintah Kota Ambon menghimbau kepada seluruh pemangku kepentingan agar mengubah paradigma penanggulangan bencana yang selama ini bersifat reaktif dan reponsif menjadi preventif dengan membuka ruang yang lebih luas terhadap kegiatan pengurangan resiko bencana.
Dirinya berharap kegiatan yang digawangi oleh BPBD Kota Ambon ini dapat meningkatkan kesiapsiagaan bencana, sehingga memberikan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terhadap bencana yang pada gilirannya bisa berkontribusi atas keselamatan semua orang yang tinggal di Indonesia terutama di kota Ambon.
“Melalui momen peringatan hari kesiap siagaan bencana ini, saya mengajak seluruh SKPD di lingkup Pemerintah Kota Ambon, lembaga dan seluruh komunitas untuk bisa mengalokasikan waktu dan anggarannya dalam kegiatan latihan kesiapsiagaan melalui simulasi evakuasi mandiri minimal satu tahun sekali, serta dapat membentuk Tim siaga bencana di lingkungan masing-masing,” pungkas Latuheru. (MT-01)