Manullang : IHK Provinsi Maluku Maret 2020 Alami Deflasi

by -93 Views
ilustrasi

Ambon,mollucastimes.com-Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Maluku bulan Maret 2020 berada pada angka -0,70% secara bulanan atau month to month(mtm), yang artinya mengalami Deflasi dibandingkan dengan bulan Februari 2020 yang mengalami Inflasi pada kisaran 0,81% mtm.

Hal ini ditegaskan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Noviarsano Manullang, Jumat 03/04/2020.

ilustrasi

Dikatakan, faktor utama penyebab Deflasi Maluku pada Maret 2020 adalah kelompok transportasi yang mengkontribusi deflasi sebesar -1,86% mtm.

“Hal ini dikarenakan turunnya harga tiket angkutan udara seiring dengan menurunnya permintaan masyarakat pasca meluasnya Covid-19 dan himbauan Pemerintah untuk mengurangi aktivitas di luar rumah,” imbuhnya.

ilustrasi

Dijelaskan, sesuai dengan hasil Survei Pemantauan Harga (SPH) Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku, penurunan harga tiket angkutan udara terjadi untuk rute Ambon-Langgur, dengan penurunan hingga -4,5% (mtm). Selain itu, maskapai full service juga memberikan perpanjangan periode promosi harga untuk penerbangan dari dan ke Ambon dengan wilayah luar Maluku. Serta keleluasaan pelanggan melakukan penyesuaian jadwal penerbangan.

ilustrasi

“Selain kelompok transportasi, penyumbang Deflasi juga dari kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar -1,69% (yoy). Penyebabnya adalah komoditas bumbu-bumbuan, seperti cabai rawit, cabai merah dan bawang merah. Disisi lain, komoditas ikan segar juga berdampak terhadap Deflasi yaitu ikan layang, ikan tongkol dan ikan cakalang yang diawetkan. Karena itu,  harus ada sinergitas antara TPID Maluku, Satgas Pangan bersama para distributor untuk mengendalikan kestabilan harga bumbu-bumbuan tetap rendah. Kemudian
Dinas Kelautan dan Perikanan harus melakukan monitoring dan memastikan pasokan ikan segar tersedia di pasar dan cold storage,” papar lelaki berkacamata ini.

ilustrasi

Sementara itu, kelompok pakaian dan alas kaki mengalami Inflasi 0,85% (mtm) pada Maret 2020 yang disebabkan naiknya harga sepatu wanita dan sandal pria, juga pakaian pria dan wanita.

“Di kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya juga mengalami inflasi sebesar 0,47% (mtm) yang disebabkan naiknya harga emas perhiasan hingga 5,12% (mtm), sejalan dengan naiknya harga emas dunia akibat meningkatnya ketidakpastian global oleh COVID-19,” imbuhnya.

Koordinasi Lintas Sektor Pastikan Pasokan Bahan Pokok Aman

ilustrasi

Dikatakan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku secara intens berkoordinasi dengan Disperindag dan Bulog guna memfasilitasi komunikasi dengan pelaku usaha bahan pokok di Jawa Timur untuk memastikan pasokan bahan pokok tetap aman.

“Koordinasi ini juga melibatkan ASDP serta Perusahaan pelayaran. Bahkan TPID Maluku dan TPID Kota Ambon secara konsisten mengimbau kepada masyarakat untuk “berbelanja dengan bijak dan tidak berlebihan” melalui pengeras suara di persimpangan jalan. Hal mana pada Maret 2020, TPID Maluku bersama Satgas Pangan melakukan monitoring ke distributor bahan pokok untuk memastikan tidak ada penimbunan dan kenaikan harga serta membatasi jumlah pembelian bahan pokok oleh masyarakat,” jelasnya Manullang.

Untuk mengendalikan harga yang  berujung Inflasi di Maluku, harus diberlakukan strategi kebijakan 4K yaitu Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif.

Ditambahkan, secara tahun berjalan (year to date/ytd) dan secara tahunan (year on year/yoy) mengalami inflasi 0,12% (ytd) dan 1,46% (yoy) dan masih lebih rendah dari target pencapaian inflasi tahun 2020 yang ditetapkan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Maluku sebesar 3%±1% (yoy). (MT-01)