Ambon,MollucasTimes.Com-Dalam rangka Hari Kars Nasional, Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) se-Maluku menggelar orasi di Gong Perdamaian, Rabu 28/03/2017.
Menurut Koordinator lapangan aksi Ibraham Huseinaksi mengatakan aksi yang dilakukan ini menuntut beberapa hal untuk menjadi perhatian pemerintah.
“Demi kesinambungan hidup anak cucu di masa depan, kami meminta perhatian pemerintah sehubungan dengan berbagai ancaman akibat kerusakan lingkungan,” ungkapnya.
Dijelaskannya, pihaknya meminta agar pemerintah daerah mnejaga , melestarikan serta menjadikan kawasan Kars maupun Terumbu Karang sebagai daerah konservasi. Selain itu harus ada keterbukaan mengenai perizinan pembangunan pada kawasan hutan Mangrove di lokasi Desa Lateri.
“Kami meminta agar Pemerintah Kota Ambon mempertegas dan membuat lokasi resapan air, pengerukan material serta perbaikan talud di bantaran sungai Kota Ambon, melakukan evaluasi maupun analisis terhadap titik buang sampah dan akses dari pembuangan sementara ke tempat pembuangan akhir serta menjadikan tanggal 28 maret sebagai Kars Nasional,” urainya.
Diakuinya, kerusakan lingkungan diakibatkan karena pembuangan sampah tidak pada tempatnya pada akhirnya menimbulkan masalah.
“Karena itu, bersama pemerintah daerah masyarakat harus bergandeng tangan untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat,” akunya.
Selain melakukan Orasi Jalan, Mapala Se-Maluku juga melakukan aksi bersih sampah pada lokasi diantaranya Pasar Mardika, Pantai Losari, Kantor Gubernur dan Gong Perdamaian Dunia.
Orasi Jalan ini melibatkan beberapa Komunitas Mapala di Maluku diantaranya Mahipala IAIN Ambon, Darmapala Unidar Ambon, Matepala Unpatti, Masadperpal STASP Masohi, Mapalakewang UKIM, Mastiapala STIA-Alazka.
“SaveKkarst & Coral Indonesia 28 Maret 2017” ( MT-04)
