Masuk Tahap Verifikasi Lapangan, GATIK Digadang Terima Pengakuan UNESCO

by -222 Views

Simulasi menyelamatkan diri dari Tsunami di desa Galala dan negeri Hative Kecil (GATIK) merupakan pentahapan verifikasi lapangan Verifikator Tsunami Ready dari Indian Ocean Tsunami Information Center UNESCO, membawa Kota Ambon sebagai calon komunitas siaga Tsunami pertama di Maluku bahkan untuk kawasan timur Indonesia.

Ambon,moluccastimes.id-Simulasi menyelamatkan diri dari Tsunami di desa Galala dan negeri Hative Kecil (GATIK) merupakan pentahapan verifikasi lapangan Verifikator Tsunami Ready dari Indian Ocean Tsunami Information Center UNESCO, membawa Kota Ambon sebagai calon komunitas siaga Tsunami pertama di Maluku bahkan untuk kawasan timur Indonesia.

“Pemerintah Kota Ambon mengapresiasi desa Galala dan Negeri Hative Kecil yang berbenah diri sehingga telah memperoleh pengakuan Internasional dari National Tsunami Ready Board (NTRB) Tahun 2023 lalu,” aku penjabat Wali Kota Ambon, Dominggus N. Kaya disela kegiatan simulasi di Negeri Hative Kecil, Rabu, 11/06/2024.

Diakuinya perjuangan memperoleh pengakuan Internasional UNESCO tidak mudah.

“Semua tidak terlepas dari dukungan dan pendampingan dari BMKG Stasiun Geofisika Ambon dan BPBD Kota Ambon,” imbuhnya.

Kaya menambahkan, dengan adanya pengakuan yang akan diterima Desa Galala dan Negeri Hative Kecil, menjadi motivasi bagi desa negeri lainnya.

“Pemkot Ambon mendorong desa/negeri lainnya agar membangun masyarakat yang tangguh melalui Strategi kesadaran dan kesiapsiagaan menghadapi bencana Gempabumi dan Tsunami yang dapat terjadi kapan saja. Kedua desa dan negeri ini menjadi contohnya. BPBD harus memperkuat kapasitas dan kesiapsiagaan masyarakat dalam mengenal ancaman risiko di lingkungannya, mampu mengelola informasi peringatan dini yang disediakan BMKG, memahami rambu peringatan, serta dapat melakukan evakuasi mandiri Sehingga menjadikan kota Ambon, sebagai kota tangguh dan siap menghadapi bencana Gempabumi dan Tsunami.
” jelas Kaya.

Di tempat yang sama, Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas I, Djati Cipto Kuncoro mengakui, bahwa provinsi Maluku khususnya wilayah Kota Ambon merupakan daerah rawan bencana gempa bumi dan Tsunami.

“Dengan adanya ancaman nyata maka diperlukan upaya mitigasi sebagai salah satu program prioritas pembangunan. Program tersebut mewujudkan masyarakat siaga sunami melalui pemenuhan 12 indikator Tsunami Ready Community, diantaranya berupa edukasi dan simulasi, bersinergi antar pemangku kepentingan di tingkat Nasional, Provinsi Dan Kabupaten/Kota,” jelasnya.

Dirinya menandaskan, jika dalam tahapan verifikasi internasional ini berhasil , maka nantinya Komunitas Siaga Tsunami Desa Galala dan Hative Kecil akan menerima penghargaan di Banda Aceh, para peringatan 20 tahun Tsunami Aceh.

Untuk diketahui, bertindak sebagai Verifikator Tsunami Ready Dari Indian Ocean Tsunami Information Center-UNESCO yakni Prof. Nanang T. Puspito (Institut Teknologi Bandung). Kegiatan ini juga turut dihadiri Ketua Tim Mitigasi Tsunami Samudera Hindia dan Pasifik, Suci Dewi Anugrah, Peserta Sekolah Staf Dinas Luar Negeri (Sesdilu) Angkatan Ke-76 Kementerian Luar Negeri, serta para Diplomat Negara-Negara Anggota Melanesian Spearhead Group (MSG) (MT-01)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *