Membaui Amis Ikan Di Pasar Mardika Sekalipun, Wapres Gibran Santun Sapa Pedagang

by -85 Views

Ditengah bauran pedagang serta rombongan yang menyertainya, walaupun di”hadiahi” bau amis ikan dan daging yang tercium, namun dirinya terus menyunggingkan senyum, makna seorang pemimpin ingin memberikan dukungan dalam situasi yang dirasakan masyarakat kecil.

Ambon,moluccastimes.id-Usai meninjau Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara 1, Negeri Waai, Kabupaten Maluku Tengah, yang merupakan pembangkit listrik terapung terbesar di kawasan Timur Indonesia sebagai penopang sistem kelistrikan Ambon, Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka menuju pusat Kota Ambon.

Girban, berkenan menginjakkan kakinya di Pasar Mardika dengan bangunan baru yang pada awal rencana akan diresmikan ayahnya, mantan Presiden Joko Widodo.

Diteman Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, SH, LL.M dan Wali Kota Ambon, Drs. Bodewin Wattimena, M.Si, dengan gaya santai tapi santun, Mas Presiden, panggilan sapaanya,  menyapa para pedagang disertai senyum manis miliknya.

Seperti sikap ayahnya yang santun, Gibran sempat berdialog dan menanyakan harga bahan pokok yang dijual.

Tidak sampai disitu saja, putra sulung Jokowi itu juga membeli beberapa barang. Gibran, Wakil Presiden termuda dalam sejarah Indonesia ini sangat menyita perhatian masyarakat Kota Ambon terutama para pedagang Pasar Mardika saat dirinya mengunjungi gedung Pasar yang seharusnya diresmikan oleh ayahnya.

Ditengah bauran pedagang serta rombongan yang menyertainya, walaupun di”hadiahi” bau amis ikan dan daging yang tercium, namun Lulusan Management Development Institute of Singapore (MDIS) itu  terus menyunggingkan senyum,makna seorang pemimpin ingin memberikan dukungan dalam situasi yang dirasakan masyarakat kecil.

Kehadirannya seakan memberikan harapan baru bagi masyarakat kecil, mengingat awal mula kiprahnya sebagai pengusaha di dunia jasa boga, yaitu Markobar, jaringan martabak pada 2015 dan kini telah memiliki jaringan pada 29 lokasi di Indonesia.

Dapat dikatakan, kehadiran Gibran di Kota Ambon membuktikan bahwa pemimpin tidak selalu orang  dewasa dalam usia, namun sikap serta teladan-lah yang memberi makna hidup bagi orang lain, karena itulah yang terpenting.(MT-01)