Ngelem Jadi Candu Anjal, Dinsos Kota Ambon : Ketemu Mereka Jangan Beri Uang !

by -5 Views

“Karena itu, kami menghimbau warga masyarakat agar tidak memberikan uang ketika berjumpa dengan Anjal tetapi sebaliknya berikanlah edukasi atau arahan agar tidak menjadi pengemis. Selebihnya, kita bisa memberikan makanan, itu yang lebih baik bagi mereka,” ungkap Kepala Dinas Sosisla Kota ambon, Imelda Tahalele, S.STP, M.Si Kamis 14/08/2025.

Ambon,moluccastimes.id-Hasil mengemis sejumlah anak jalanan (Anjal) di Kota Ambon ternyata digunakan untuk membeli lem untuk kemudian dihirup.

“Karena itu, kami menghimbau warga masyarakat agar tidak memberikan uang ketika berjumpa dengan Anjal tetapi sebaliknya berikanlah edukasi atau arahan agar tidak menjadi pengemis. Selebihnya, kita bisa memberikan makanan, itu yang lebih baik bagi mereka,” ungkap Kepala Dinas Sosisla Kota ambon, Imelda Tahalele, S.STP, M.Si Kamis 14/08/2025.

Hal ini diungkapkan Tahalele pasca pihaknya melakukan penjaringan Anjal di sejumlah titik di Kota Ambon diantaranya kawasan RTH bawah Jembatan Merah Putih (JMP) dan sepanjang jalan A.Y Patty, pada Selasa 12 Agustus 2025.

“Dalam kegiatan itu, petugas berhasil menjaring delapan belas (18) anak dan kemudian dibawa ke Kantor Dinas Sosial untuk didata dan diberikan pembinaan sosial,” ulas ibu empat anak itu.

Tahalele menambahkan, petugas juga menemukan empat (4) anak yang kedapatan sedang menghirup lem dan menyimpan lem aibon di saku celana

Berdasarkan hasil investigasi dengan Anjal, mereka mengaku memperoleh pendapatan sebesar Rp. 30 ribu hingga Rp.40 ribu rupiah per hari dari hasil mengemis.

“Uang tersebut sebagian besar digunakan membeli lem untuk kemudian dihirup. Bagi mereka aroma lem membuat ketagihan, padahal kita tahu bahwa lem aibon itu terbuat dari bahan sintetis dan pelarut organik. Bentuknya yang cairan kental sangat mudah digunakan dengan kekuatan perekat yang tinggi dan ketahanan yang sangat baik terhadap panas, air dan kelembaban,” jelasnya.

Sementara itu menurut Kemenkes RSKO Jakarta, kasus mabuk karena kecanduan ngelem banyak dilakukan anak jalanan pada umumnya punya efek yang sangat berbahaya.

Terlalu banyak menghirup lem / inhalan secara langsung akan mempengaruhi sistem saraf dan mengakibatkan perubahan pada cara berpikir pecandu.

Adapun dampak dalam jangka pendek yaitu hanya dalam beberapa detik saja, pengguna mengalami kemabukan dan efek lainnya seperti yang diakibatkan alkohol.

Berbagai efek dapat dialami pecandu selama atau setelah menggunakannya. Pecandu lem akan berbicara cadel, mabuk, pusing atau penampilan teler, tidak mampu mengkoordinasi gerakan, halusinasi dan berkhayal.

Aktifitas ngelem dapat menimbulkan risiko kerusakan otak dan masalah pernapasan yang parah dapat terjadi. Apa yang dilakukan pecandu itu dapat mengakibatkan gagal pernapasan akut.(MT-01/Kemenkes)