“Hal ini dilakukan guna mempercepat pembangunan infrastruktur kelistrikan dan mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui penyediaan listrik yang andal dan merata,” demikian General Manager PLN UIW MMU, Awat Tuhuloula.
Ternate,moluccastimes.id-Dalam upaya memperkuat sinergi antara PLN dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara, General Manager PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU) gelar audiensi dengan Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, di Kantor Gubernur, Sabtu 26/04/2025.
“Hal ini dilakukan guna mempercepat pembangunan infrastruktur kelistrikan dan mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui penyediaan listrik yang andal dan merata,” demikian General Manager PLN UIW MMU, Awat Tuhuloula.
Dalam pertemuan itu, PLN UIW MMU menyampaikan sejumlah isu strategis yang tengah menjadi fokus utama.
“Beberapa hal kami bincangkan diantaranya kesiapan pembangkit listrik di seluruh sistem kelistrikan yang tersebar di Provinsi Maluku Utara serta rencana pengembangannya ke depan,” akunya.
Awat mengatakan, PLN UIW MMU pihaknya berkomitmen menjaga keandalan pasokan listrik untuk menunjang aktivitas sosial, ekonomi, dan pembangunan daerah.
“Hal lain yang dibicarakan adalah rencana pembangunan jaringan listrik dalam upaya menaikkan rasio desa berlistrik (RDB) dan rasio elektrifikasi (RE) di Maluku Utara. Hal ini sejalan dengan target pemerintah untuk mencapai pemerataan akses listrik hingga ke pelosok daerah, termasuk wilayah-wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal),” jelasnya.
Sementara Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, menyampaikan apresiasi atas kontribusi PLN dan menyatakan komitmennya untuk terus mendukung upaya PLN dalam memperluas akses energi di wilayahnya.
“Ketersediaan listrik yang stabil dan merata sangat krusial untuk mendukung pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kami siap berkolaborasi dan memberikan dukungan penuh terhadap rencana-rencana strategis PLN di Maluku Utara, termasuk kami akan mendukung PLN dalam hal biaya penyediaan dan pemasangan listrik gratis bagi warga prasejahtera di daerah kami,” ulas Tjoanda.
Kedua belah pihak berharap sinergi yang terjalin ini dapat menjadi motor penggerak dalam percepatan pembangunan, peningkatan kualitas hidup masyarakat, serta menciptakan iklim investasi yang lebih baik di Maluku Utara melalui kehadiran energi listrik yang andal dan berkeadilan.
Untuk diketahui, kondisi sitem kelistrikan dałam keadaan normal. Pada Sistem Ternate – Tidore beban puncak tertinggi tahun 2025 adalah sebesar 46,17 MW dengan bauran energi pembangkit terdiri dari 77 persen Bahan Bakar Minyak dan 23 persen Batubara.
Berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021–2030, direncanakan pada 2026 dan 2027, pembangunan PLTMG Ternate 2 dan PLTMG Tidore dengan kapasitas masing-masing sebesar 20 MW, akan dibangun untuk memperkuat sistem kelistrikan Ternate Tidore.
Di samping itu, tercatat bahwa Maluku Utara memiliki sejumlah potensi pembangkit EBT yang direncanakan untuk dikembangkan juga, diantaranya:
PLTP Telaga Ranu 10 MW, PLTP Gunung Hamiding I 20 MW, PLTP Gunung Hamiding II 200 MW, PLTP Akesahu 10 MW, dan beberapa pengembangan EBT lainnya. Pengembangan pembangkit berbasis EBT ini menjadi bagian integral dari transformasi energi nasional sekaligus mendukung target net zero emission pada tahun 2060. (MT-01)