“Selain itu, persoalan yang kita temui di lapangan saat kampanye merupakan dasar pijakan menyusun agenda perubahan yang terangkum dalam Sapta Cita Lawamena. Ini adalah pilihan diksi menggambarkan spirit dan strategi pembangunan yang menjadi landasan dalam mewujudkan Maluku yang maju, sejahtera dan berkeadilan,” tegas Gubernur.
Ambon,moluccastimes.id-Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa menyadari persoalan kompleksitas yang terjadi di Maluku sebagai refleksi pribadi yang tertuang dalam pidato perdananya pada Rapat
Paripurna DPRD Provinsi Maluku di Kantor DPRD Provinsi Maluku, Rabu, 05/03/2025.
“Keprihatinan saya yang utama, Maluku merupakan daerah yang Tuhan anugerahkan yaitu kekayaan alam yang melimpah baik dari laut, potensi pariwisata bahari serta keragaman budaya yang memukau, namun masih terjerembab dalam situasi kemiskinan,” ungkap Lewerissa.
Kompleksitas persoalan itu manjadi dasar dirinya bersama Abdullah Vanath masuk dalam bursa pemilihan Kepala Daerah.
“Selain itu, persoalan yang kita temui di lapangan saat kampanye merupakan dasar pijakan menyusun agenda perubahan yang terangkum dalam Sapta Cita Lawamena. Ini adalah pilihan diksi menggambarkan spirit dan strategi pembangunan yang menjadi landasan dalam mewujudkan Maluku yang maju, sejahtera dan berkeadilan,” tegas Gubernur.
Dijelaskan Sapta Cita Lawamena diantaranya :
1. Reformasi birokrasi, tata kelola Aparatur Sipil Negara (ASN) di Maluku melalui sistem meritokrasi dalam promosi dan pengisian jabatan sesuai kemampuan.
2. Pengentasan Kemiskinan dan pengurangan tingkat pengangguran, melalui upaya membuka lapangan pekerjaan baru, meningkatkan ketrampilan kerja dan mendorong Investasi yang berpihak pada kepentingan Rakyat Maluku.
3. Perkuat Sumber Daya Manusia (SDM) dengan memperbaiki kualitas Pendidikan, kesehatan dan prestasi olahraga dan juga memperhatikan kesetaraan gender, penguatan peran perempuan, pemuda serta penyandang disabilitas dalam pembangunan daerah.
4. Pendidikan yang masih defisit tenaga pengajar, distribusi tenaga pengajar yang tidak merata di pulau-pulau serta kondisi infrastruktur pendidikan.
5. Konektivitas antar pulau dan antar wilayah sebagai prioritas agar aksesabilitas masyarakat dapat terjamin sehingga memperlancar arus barang dan manusia untuk meningkatkan kamajuan daerah.
6. Pemerataan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan melalui penguatan sektor UMKM. Peran dan revitalisasi lembaga sosial kemasyarakatan
7. Perkuat adat serta kearifan lokal dalam menjaga harmoni sosial serta kepatuhan terhadap hukum yang berlaku dalam bingkai hidup orang basudara.
Diakhir pidatonya, Lewerissa berharap Sapta Cita Lawamena dapat dijalankan untuk mengakhiri keterlambatan dan ketertatihan untuk menjemput kemajuan yang hakiki.
“Kami juga ingin menyampaikan terimakasih kepada seluruh masyarakat Maluku atas mandat yang dipercayakan kepada kami berdua. Kami percaya bahwa semangat kebersamaan dan kerja keras serta komitmen yang kuat mampu membawa Maluku keluar dari kemiskinan,” tandasnya.
Acara tersebut dirangkai dengan serah terima jabatan Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa yang dihadiri oleh Direktur Produk Hukum Daerah, Dra. Imelda. MPA, Forkopimda Provinsi Maluku, Anggota DPRD Provinsi Maluku, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota Se-Provinsi Maluku, Pimpinan OPD Lingkup Pemerintah Provinsi Maluku dan juga tokoh masyarakat. (MT-01)