Rakor KOMDA-KIPI RUTIN Ke-4, Bentuk Tim Pokja Sukseskan BIAN 2022

by -61 Views

Ambon,MollucasTimes.com-Dalam rangka mempersiapkan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di Maluku, telah dilakukan Rapat Koordinasi ke-4 KOMDA-KIPI Provinsi Maluku yang diikuti oleh Dinas Kesehatan Provinsi Maluku serta UNICEF dan dikoordinir oleh Yayasan Pelangi Maluku (YPM).

“KOMDA-KIPI adalah Komite Daerah-Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi merupakan lembaga independen yang ada di Provinsi Maluku. Lembaga ini memiliki fungsi dan tugas untuk melakukan investigasi di lapangan terkait dengan dugaan efek sampingan yang ditimbulkan pasca imunisasi,” demikian Staf Imunisasi UNICEF, Elda L. Hutapea kepada MollucasTimes.com disela kegiatan, Kamis 14/04/2022.

Dikatakan, Imuniasasi itu aman untuk dilakukan.

“Dan efek sampingannya ringan seperti demam ringan. Jika ada dugaan efek samping yang berat maka KOMDA-KIPI yang akan bertugas menginvestigasi kejadian tersebut,” jelas wanita muda asal tanah Batak ini.

Hutapea menambahkan, itulah sebabnya Rapat Koordinasi digelar juga untuk membentuk tim Kelompok Kerja (pokja).

“Rapat Koordinasi ke-4 ini juga membahas kesiapan KOMDA-KIPI menyongsong BIAN yang akan dilaksanakan pada bulan Mei 2022 yang akan datang. Dan telah menghasilkan kesepakatan untuk membentuk tim Kelompok Keja (Pokja) diantaranya Pokja Medis, tim Pokja Investigasi, tim Pokja Hukum dan Masyarakat. Semua tim ini harus bekerja secara bersama di lapangan,” rincinya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Maluku, Ija Latuconsina mengatakan Dinas Kesehatan Provinsi Maluku juga telah mempersiapkan segala sesuatu menyongsong BIAN tahun 2022.

“BIAN merupakan program imunisasi Kementerian Kesehatan secara nasional dengan sasarannya yaitu anak berusia 9 bulan hingga 12 tahun. Mereka akan diberikan imunisasi Campak dan Rubella tanpa mengenal status imunisasinya. Sedangkan bagi anak-anak yang belum lengkap status imunisasi DPT, HBi atau Penta, Polio Injeksi maupun Polio Oral juga akan diimunisasi. Target imunisasi rutin  adalah 85% sedangkan untuk Campak dan Rubella 95%, ” tandas wanita manis berhijab ini.

Latuconsia menambahkan, pihaknya akan melakukan sosialisasi baik kepada orang tua maupun pihak sekolah.

“Mengingat waktu yang kian mendekat, kita akan melakukan sosialisasi kepada orang tua dan pihak sekolah bagaimana meyakinkan mereka bahwa imunisasi baik bagi ketahanan tubuh anak-anak. Kita akan membuat video yang akan disebar di berbagai media sosial guna merangsang perhatian anak-anak serta memberikan pemahaman, pengetahuan serta manfaat dari imunisasi kepada orang tua. Kemudian kerja sama dengan lembaga agama, tokoh masyarakat, RT dan RW di lingkungan masing-masing,” tandasnya.

Selain itu kesiapan tenaga di lapangan dan logistik juga menjadi perhatian. “Untuk logistik, kita sementara berproses dengan Kementerian Kesehatan. Semoga dalam waktu dekat ini kita mendapat kabar untuk melakukan persiapan teknisnya di lapangan,” tukasnya.

Salah satu anggota Tim Pokja Medis, dokter Wilson Bastian mengapresiasi Rapat Koordinasi ke-4 yang dilaksanakan tersebut.

“Dengan adanya Rapat Koordinasi ini, kita menyepakati draft tugas dan fungsi masing-masing tim Pokja, sehingga di lapangan nanti kita bisa saling berkolaborasi dalam upaya mensukseskan Bulan Imunisasi Anak Nsional tahun 2022. Kita berharap target imunisasi untuk anak usia 9 bulan hingga 12 tahun ini baik untuk Campak dan Rubella bisa hilang dari Maluku. Sedangkan untuk imunisasi rutin dapat terlaksana dengan baik serta membawa manfaat dan dampak positif bagi masyarakat,” demikian dokter tampan yang juga Kasubag Kesla RS dr. F.X Suharjo.

Sementara dokter Marlon Soselisa, Koordinator Progra Imunisasi Yayasan Pelangi Maluku (YPM) mengungkapkan, kegiatan yang dilakukan menggunakan dana hibah dari UNICEF untuk menjalankan program Dinas Kesehatan Provinsi Maluku.

“Berbagai kegiatan telah dilakukan dan akan dilakukan salah satunya adalah Rapat Koordinasi KOMDA-KIPI ke-4 ini. Rakor ini juga sebagai langkah guna mengaktifkan KOMDA-KIPI yang telah ada namun sempat kurang aktif. Kami berharap dengan aktifnya KOMDA-KIPI maka penatalaksanaan KIPI dapat dilaksanakan dengan baik dan rapi. Mengingat selama ini, kejadian KIPI selalu diambil alih oleh KOMNAS-KIPI. Padahal seharusnya dari Provinsi Maluku, KOMDA-KIPI yang menanganinya Selain itu banyak pemikiran yang teranulir misalnya penyusunan draft dan pembentukan tim Pokja di lapangan. Semoga apa yang telah dihasilkan dalam Rakor ini dapat diimplementasikan pada kegiatan BIAN 2022 dengan sukses,” pungkas dokter punya senyum manis ini. (MT-01) 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *