Langgur,MollucasTimes.com-Guna menyatukan persepsi dan kolaborasi antara Dinas Kominfo Provinsi dengan Dinas Kominfo Kabupaten/Kota terhadap perencanaan dan pelaksanaan tugas pokok serta fungsi Bidang Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik agar dapat berjalan sinergis dan searah, Dinas Kominfo Provinsi Maluku melaksanakan Forum OPD Dinas Kominfo Se-Maluku.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kominfo Provinsi Maluku, Drs. Titus F. L. Renwarin, M.Si disela kegiatan, Rabu 23/03/2022 di Aula Kantor Bupati Maluku Tenggara.
“Forum ini dibentuk forum untuk membahas isu-isu terkait Informasi Komunikasi Publik (IKP), Persandian dan Statistik, yang akhirnya akan melahirkan rekomendasi yang ditandatangani oleh seluruh Kepala Dinas baik Provinsi, Kabupaten/Kota. Selanjutnya rekomendasi tesebut akan diimplementasikan melalui kebijakan pada setiap tataran pemerintah daerah sehingga tugas dan fungsi Komunikasi dan Informatika benar-benar dapat berjalan optimal,” papar Renwarin.
Sementara itu Bupati Malra, Thaher Hanubun mengatakan era saat ini teknologi informasi memegang peranan penting.
“Kita mulai dari revolusi industri 1.0 sampai dengan Revolusi Industri 4.0 bahkan saat ini diwacanakan untuk memasuki Revolusi Industri 5.0 atau akrab disebut Society 5.0. Kita dituntut memiliki kepekaan terhadap perkembangan Teknologi Informasi dan Digitalisasi Sektor Layanan Pemerintah yang diusung Presiden Jokowi. Sehingga mewajibkan daerah menerapkan kaidah-kaidah digital dalam berbagai layanan pemerintahan untuk memudahkan masyarakat memperoleh hak layanan dari pemerintah,” paparnya.
Dikatakan sejak menjadi Bupati Maluku Tenggara, pihaknya telah melaksanakan pelayanan pemerintahan berbasis digital.
“Kami mengapresiasi dukungan dari Gubernur melalui rekomendasi untuk menghadirkan menara-menara Telekomunikasi. Akhir tahun 2018 sampai 2019, cakupan layanan Internet kita baru mencapai 42 persen dari total 190 Ohoi dan 1 Kelurahan. Namun tahun 2020 ada penambahan 9 Menara Telkomsel dan Upgrade terhadap 7 menara BAKTI Kominfo dari 2G ke 4G, sehingga kita telah mencapai 72 persen Ohoi terkoneksi Internet. Sementara akhir tahun 2021, ada perubahan regulasi dimana BAKTI hanya melayani daerah 3T telah cukup berpengaruh, sehingga pertumbuhan cukup lambat. Dilain sisi ada tambahan 3 Menara Telkomsel Reguler di Wilayah Pulau Kei Besar dan 3 Menara Telkomsel yang berasal dari alokasi Non 3T di Pulau Kei Kei Kecil dan Pulau Warbal. Sementara di Awal Tahun 2022 ini, ditambah 2 menara Telkomsel Non 3T yang sementara proses pembangunan di Ohoi Marvun dan Ohoidertutu,” jelasnya terperinci.
Lanjutnya, 6 Kecamatan di Pulau Kei Kecil telah terkoneksi 98,68% atau 75 Ohoi Terkoneksi dari 76 Ohoi yang ada di Pulau Kei Kecil. Yang tersisa hanya di Pulau Tanimbar Kei. Untuk Pulau Kei Besar, dari 115 Ohoi yang sudah terkoneksi Jaringan 4G Internet adalah sebanyak 79 Ohoi atau 69 persen Ohoi-Ohoi. Terbanyak yang belum terkoneksi ada di wilayah Kecamatan Kei Besar Utara Timur dan Kei Besar Utara Barat,” sebutnya.
Dirinya berharap sektor teknologi informasi harus menjadi tanggungjawab bersama bersama Pemerintah Provinsi Maluku.
“Ini adalah tantangan bagi kita sehingga kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Maluku sangat diharapka. Malra termasuk Wilayah Perbatasan dan Pulau terluar, meskipun tidak termasuk dalam Daerah Tertinggal, namun hak sebagai Wilayah terluar dan Perbatasan Negara hendaknya dapat diperhitungkan. Ditargetkan pada tahun 2023 nanti, kita sudah bisa mencapai 90an persen Ohoi Terkoneksi Jaringan Internet,” pungkasnya.
Kegiatan dilaksanakan selama dua hari 23-24 Maret 2022 dihadiri oleh seluruh Kepala Dinas Kominfo Kabupaten/Kota, Para Pejabat Eselon III Dinas Kominfo Provinsi serta Subag Perencanaan Dinas Kominfo Kabupaten/Kota yang berjumlah 55 orang peserta. Sebagai Narasumber antara lain dari Badan Siber dan Sandi Negara, Bappeda Provinsi Maluku dan Kepala Dinas Kominfo Provinsi Maluku. (MT-01)
