Saling Memaafkan, Kasus Palang Kantor Negeri SSA Oleh 4 Warga Berakhir Damai

by -30 Views

“Yang harus diperhatikan adalah komunikasi. Segala sesuatu yang terjadi di negeri kalau tidak mengerti harus bertanya lebih dulu, jangan mengambil langkah yang akhirnya merugikan diri sendiri maupun masyarakat. Pemerintah Negeri selalu terbuka menerima kritikan, saran maupun usulan, asalkan itu sesuai dengan etika kesopanan,” tegas pria paru baya yang bijak itu.

SiriSoriAmalatu,moluccastimes.id-Dalam pertemuan bersama 4 warga yang melakukan aksi pemalangan Kantor Negeri Siri Sori Amalatu (SSA), di Kantor Polsek Saparua, Pemerintah Negeri SSA menerima permintaan maaf atas kesalahan yang telah mereka lakukan, Jumat 28/1172025.

“Kami berempat meminta maaf atas kekeliruan, kesalahan bahkan aksi yang tidak terpuji di Kantor Negeri kemarin yang dilanjutkan dengan memalang kantor,” aku salah satu dari empat warga.

Dihadapan petugas kepolisian, mereka berjanji untuk melakukan kros cek jika ada hal yang tidak mereka pahami.

“Ini pelajaran bagi kami, sehingga dikemudian hari jika ada hal yang memang tidak kami pahami atau tidak mengerti, kami akan membuka komunikasi bersama Pemerintah Negeri sehingga tidak berimbas pada pelayanan kepada masyarakat seperti yang terjadi kemarin. Kami berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama,” tandasnya.

Dalam kesempatan itu, Kepala Pemerintah Negeri SSA, Losir J. Kesaulija menanggapi permohonan maaf ke-4 warganya.

“Yang harus diperhatikan adalah komunikasi. Segala sesuatu yang terjadi di negeri kalau tidak mengerti harus bertanya lebih dulu, jangan mengambil langkah yang akhirnya merugikan diri sendiri maupun masyarakat. Pemerintah Negeri selalu terbuka menerima kritikan, saran maupun usulan, asalkan itu sesuai dengan etika kesopanan,” tegas pria paru baya yang bijak itu.

Ditambahkan, setiap orang pernah melakukan kesalahan.

“Namun sikap ke-empat warga ini kami apresiasi dengan baik karena telah mengakui kesalahan mereka,” lugasnya.

Menurut Kesaulija, hal tersebut menjadi contoh bagi masyarakat agar setiap masalah harus diselesaikan secara musyawarah.

“Jangan dengan kekerasan atau anarkis. Mari kita sama-sama jaga keamanan dan ketertiban negeri ini. Jaga negeri ini seperti biji mata sehingga kehidupan kita semua tenang, aman dan damai, apalagi menjelang Natal,” tandas Kesaulija.

Pertemuan tersebut berakhir dengan aman dalam suasana kekeluargaan. (MT-01)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *