Sinergitas Pemneg Nalahia & Puskesmas Kecamatan Nusalaut, Tangani Satu Batita Gizi Buruk

by -141 Views

Nalahia,Nusalaut,Moluccastimes.com-Terkait kasus salah satu bayi dibawah tiga tahun (batita) yang kekurangan gizi atau gizi buruk, Pemerintah Negeri Nalahia, Kecamatan Nusalaut, Kabupaten Maluku Tengah bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Maluku Tengah, dalam  hal ini Puskesmas Kecamatan di Negeri Ameth telah mengambil tindakan preventif.

“Masalah kekurangan gizi atau gizi buruk bukan saja menjadi tanggungjawab Dinas Kesehatan, tetapi juga Pemerintah Negeri. Olehnya itu, kami telah mengambil tindakan untuk segera merujuk yang bersangkutan untuk ditangani secara intensif di Rumah Sakit dr. Umarella, Tulehu,” aku Kepala Pemerintah Negeri Nalahia, Drs. F.J. R Leiwakaebessy, M.Si kepada Moluccastimes.com, Jumat, 07/07/2023.

Dikatakan, selama ini kader Posyandu telah melakukan sosialisasi terkait penanganan Stunting termasuk pengetahuan pemberian makanan bergizi kepada batita, balita maupun anak usia dini.

“Tiap bulan Posyandu melakukan sosialisasi bahkan mendemonstrasikan pemberian makanan tambahan dan bergizi kepada orangtua. Dengan harapan para orangtua mampu melakukannya di rumah masing-masing dan memperhatikan tumbuh kembang mereka,” papar pria baik hati itu.

Namun, lanjutnya, sangat disayangkan ada orangtua yang tidak memperhatikan tumbuh kembang anak, sehingga harus masuk kategori gizi buruk.

“Bicara tentang gizi buruk walaupun cuma satu tetapi itu sangat mengganggu, mengapa? sepertinya pemerintah negeri maupun kader Posyandu tidak memperhatikan hal tersebut. Padahal, saat ini pemerintah sementara gencarnya memerangi stunting maupun gizi buruk menuju generasi emas 2045. Nah, Kembali kepada orang tua, seringkali diajak komunikasi dan ditegur perihal pertumbuhan batitanya yang kelihatan tidak seperti anak seusianya, namun tidak dihiraukan. Bahkan saya selaku raja di negeri juga pernah menegur orangtua batita tersebut,” jelasnya sedikit kesal.

Hal tersebut dibenarkan Kepala Puskesmas Kecamatan Nusalaut di Ameth, Mantri Andy.

“Setiap bulan kami melakukan koordinasi dengan kader Posyandu di Kecamatan Nusalaut. Dan memang benar ada kasus anak kurang gizi, beberapa bulan lalu itu ada di Negeri Sila, namun seiring dengan tumbuhnya perhatian orangtua terkait asupan gizi yang baik, anak tersebut berangsur pulih dari gizi buruk. Sedangkan satu kasus lagi di Nalahia,” jelasnya.

Dikatakan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Negeri Nalahia.

“Bersama pak Raja kemudian kita cari solusi, dikarenakan kondisi batita tersebut sangat buruk dan perlu penanganan serius yang intensif, maka kami mengeluarkan surat rujukan untuk ditangani di Rumah Sakit dr. Umarella, Tulehu,” akunya.

Lebih jauh Andy menyatakan, langkah ini harus diambil karena tidak ada jalan lain.

“Jika saja orangtuanya mau memperhatikan kondisi tumbuh kembang batitanya dengan baik, tidak harus kita rujuk. Karena telah diingatkan berulang kali tetapi tidak dihiraukan. Hal ini juga menjadi pengalaman bagi semua orangtua agar tidak lalai memperhatikan tumbuh kembang anak terutama asupan gizi yang harus diterima,” paparnya.

Ditambahkan Pemerintah Negeri Nalahia segera mengambil langkah penanganan dengan memfasilitasi keluarga dan batita dimaksud ke Rumah Sakit dr. Umarella, Tulehu pada hari Rabu,05 Juli 2023.

“Ini buktinya bahwa Pemerintah Negeri Nalahia dan Dinas Kesehatan memiliki tanggugjawab yang sama bahkan bersinergi untuk memperhatikan perkembangan generasi saat ini. Karena itu, sekali lagi kami berharap agar orangtua selalu memberikan perhatian terhadap tumbuh kembang anak masing-masing. Jika menemukan kesulitan dapat berkoordinasi dengan kader Posyandu atau langsung ke Puskesmas Kecamatan untuk ditindaklanjuti. Lebih baik mencegah daripada mengobati,” tandasnya.

Sementara itu kasus Stunting di Kecamatan Nusalaut mengalami penurunan.

“Penurunan sebesar dua belas persen, dari angka tiga puluh tujuh kasus menjadi tiga puluh kasus saat ini. Merupakan pekerjaan kita bersama untuk bisa menurunkan angka Stunting hingga nanti bisa mencapai angka nasional empat belas persen,” harapnya. (MT-01)