Ambon,moluccastimes.com-Untuk menghasilkan bibit yang unggul berkompetisi dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN), sejumlah hal penting harus menjadi perhatian sekolah yang bersangkutan.
Hal ini diungkapkan Direktur Lembaga Olimpiade Pendidika Indonesia (LOPI), Donald Tambunan, Senin 08/05/2023.
“OSN merupakan kompetisi bergengsi untuk tingkat SD hingga SMA yang dilaksanakan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia satu tahun sekali. Untuk mencapai ke sasaran itu ada bebarapa hal yang harus diperhatikan. Yang pertama, siswa harus dibina dan didampingi oleh para guru yang telah mendapat pembinaan sebelumnya dari LOPI, untuk menyamakan persepsi dengan siswa yang akan mengikuti OSN,” ungkapnya.
Kedua, idealnya pembinaan dan pendampingan itu dilakukan kepada siswa mulai kelas tiga SD dengan materi atau silabus Olimpiade.
“Mengapa? sebab ketika dilakukan sejak dini, siswa sudah terbiasa dan memiliki dasar kuat memahami materi silabus olimpiade sehingga saat mengikuti olimpiade mereka tidak canggung lagi. Sedangkan untuk tingkat SMP idealnya untuk kelas 7 dan 8. Ketiga, Selain pembinaan dan pendampingan, sekolah juga harus menyiapkan waktu yang agak panjang untuk proses pembinaan. Sebab untuk olimpiade tidak bisa dilakukan dalam sistem kebut sehari semalam. Bahkan alangkah baiknya pembinaan ini masuk dalam kurikulum (ekstrakurikuler) sekolah, ” tandasnya.
Tambunan mengungkapkan kebahagiaannya ketika LOPI dipercayakan oleh Pemerintah Kota Ambon dalam hal ini Dinas Pendidikan untuk menyiapkan siswa mengikuti OSN 2023.
“Ini kebanggaan tersendiri bagi LOPI karena dipercayakan melakukan persiapan serta seleksi siswa SD dan SMP di Kota Ambon untuk OSN 2023 dan terpilih dua ratus siswa yang memiliki potensi mengikuti pembinaan selama tiga hari. Selain Kota Ambon, LOPI juga diminta untuk membina siswa SMA di Maluku,” ceritanya.
Pria smart itu mengatakan ini adalah sebuah tantangan bagi LOPI.
“Kami melakukan pembinaan untuk siswa di seluruh Indonesia yang akan mengikuti OSN. Namun, yang menjadi tantangan bagi LOPI dan saya sebagai pribadi adalah di Kota Ambon karena hanya diberikan waktu selama tiga hari. Dan ternyata siswa SD dan SMP di Kota Ambon lebih mahir Matematika terutama pembagian dan perkalian, mereka antusias dan menurut mereka itu menantang. Baru pernah saya mengalami hal ini, angkat jempol untuk siswa SD dan SMP di Kota Ambon,” ulasnya.
Lelaki asal Sumatera Utara itu menambahkan dalam pembinaan seluruh siswa terlihat enjoy. “Tidak ada tampak kebosanan karena materi yang diberikan juga bertahap dan alurnya menyenangkan. Ini perlu untuk menumbuhkan rasa percaya diri mereka,” timpalnya.
Dirinya mencontohkan beberapa daerah di Indonesia yang sebelumnya belum pernah mengikuti OSN namun setelah dibina oleh LOPI, bisa meraih prestasi.
“Kabupaten Klaten di Jawa Tengah misalnya belum pernah mengikuti dan meraih prestasi dalam OSN, setelah kami bina dengan pembekalan untuk siswa SMP lewat dana BOS, mereka lolos OSN Nasional dan mendapatkan Perunggu untuk Matematika. Ada juga Kabupaten So’e di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang bisa dikatakan pendidikannya terkebelakang, setelah kami bina dan dampingi, mereka bisa meraih medali dalam OSN Nasional. Secara internal, kami memiliki pola dan cara bagaimana mem-push siswa yang memiliki kemampuan lebih untuk meraih medali dalam OSN,” jelasnya panjang lebar.
Dikatakan, OSN Nasional akan dilaksanakan tiga pekan dari sekarang.
“Harapan kami, ada siswa baik SD maupun SMP yang bisa membawa harum nama sekolah maupun Kota Ambon. Karena seperti yang dijanjikan Pj Wali Kota Ambon akan memberikan bonus bagi siswa yang juara sebagai motivasi untuk lebih maju kedepan. Dan bagi yang belum juara, tetap pertahankan semangat dan percaya diri pernah mengikuti OSN, menjadi bekal ketika melanjutkan pendidikan baik ke SMP, SMA maupun Perguruan Tinggi,” harapnya.(MT-01)