Tamu Special Podcast PYC, Wali Kota : Defenisi “Pemimpin” 2 Tokoh Singapura Jiwai Dirinya

by -56 Views

“Pak Menteri Chan Chun Sing mengatakan defenisi pemimpin adalah harus melayani bukan dilayani. Sedangkan mantan Perdana Menteri Goh Chok Tong menyatakan, pelayan itu harus menjadi contoh, memiliki integritas, pastikan diri melayani masyarakat dengan baik bukan melayani kroni,” jawaban ini yang membuat suasana penuh gelak tawa.

Jakarta,moluccastimes.id-Dengan modal smartnya seorang Bodewin Wattimena, Wali Kota Ambon itu dipilih mewakili 25 Kepala Daerah peserta Kursus Pemantapan Pimpinan Daerah (KPPD) 2025 oleh penyelenggara KPPD dalam podcast Purnamo Yusgiantoro Center (PYC), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Lemhanas, Senin 17/11/2025.

Dipandu dua podcaster cantik, Wattimena diminta menceritakan pengalaman serta nilai berharga saat mengikuti KPPD di Singapura.

“Saya bersykur juga mendapat kesempatan mengikuti KPPD, dan yang paling special menurut saya adalah pemaparan materi terkait Pelayanan Publik, sebab itulah inti tugas kita sebagai Kepala Daerah,” ungkap Wali Kota yang saat itu didampingi Bupati Kabupaten Barru, Sulewesi Selatan.
Andi Ina Kartika Sari S.H., M.Si.

Pria smart itu mengakui apa yang dikatakan Menteri Pertahanan sekaligus Menteri Koordinator Layanan Publik Singapura, H.E. Mr. Chan Chun Sing dan mantan Perdana Menteri Sinagpura, Goh Chok Tong sangat berkesan baginya.

“Bagi saya yang kita hadapi secara langsung adalah masyarakat yang kita layani, mereka bukan akademisi tetapi mereka juga memberi teori sebagai praktisi. Nah, model kapasitas yang terbaik menurut saya adalah perpaduan dari nilai akademisi dan praktek. Sebab dalam praktek kita tidak bisa membuat definisi atau suatu teori,” papar Wali Kota.

Ayah tiga anak itu menceritakan, dalam pertemuan bersama di Singapura yang terlintas dalam pikirannya adalah menanyakan kepada kedua tokoh Singapura itu apa defenisi pemimpin menurut mereka.

“Pak Menteri Chan Chun Sing mengatakan defenisi pemimpin adalah harus melayani bukan dilayani. Sedangkan mantan Perdana Menteri Goh Chok Tong menyatakan, pelayan itu harus menjadi contoh, memiliki integritas, pastikan diri melayani masyarakat dengan baik bukan melayani kroni,” jawaban ini yang membuat suasana penuh gelak tawa.

Sambungnya, jika kedua tokoh itu mengeluarkan definisi pemimpin sedemikian rupa maka mereka adalah pemimpin yang berintegritas.

“Sebagai pejabat publik, yang harus dimiliki adalah integritas diri kemudian memiliki kerendahan hati melihat kondisi orang lain,” tandasnya.

Kedua hal tersebut, menurutnya benar-benar menjawai hati dan pikirannya.

“Saya belajar dari mereka khususnya dalam langkah juang selanjutnya menapaki tugas dan tanggungjawab sebagai pemimpin dan pelayan masyarakat. Semoga pelajaran dan pengalaman ini membuat saya mampu melakukan yang terbaik. Beta Par Ambon, Ambon Par Samua,” pungkasnya. (MT-01)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *