Tindak Lanjuti Lokakarya, Kotaku Gelar Pelatihan Program Kotaku DFAT 2021

by -73 Views

Ambon,MollucasTimes.com-Guna menindaklanjuti kegiatan Lokakarya Awal Tingkat Kelurahan Program Kota Tanpa Kumuh Lokasi DFAT untuk Kelurahan Batu Meja dan Kudamati, maka diperlukan sosialisasi program tersebut kepada masyarakat melalui Pelatihan Program  Kotaku DFAT.

Demikian Team Leader OSP 11 Maluku Program Kotaku, Iik Tohara, kepada MollucasTimes.com disela Pelatihan, Senin 21/06/2021.

“Pelatihan yang dilakukan ini untuk mempecepat pelaksanaan dan pemanfaatan bantuan Pemeintah untuk Masyarakat (BPM) yang didanai oleh Departmennt of Foreign and Trade (DFAT) tahun anggaran 2021 sehingga dipelukan adanya peningkatan pemahaman masyarakat di lokais DFAT. Selain itu, program DFAT ini harus tersosialisasikan kepada masyarakat, didalamnya harus ada kesepakatan yang dibuat bersama masyarakat yaitu bagaimana tanggapan serta penerimaan mereka dengan program DFAT,” akunya.

Lanjutnya, pelatihan dilakukan juga untuk metransferkan ilmu dan pengetahuan.

“Selain membuat kesepakan, pelatihan ini juga bertujuan untuk menambah ilmu pengetahuan kepada peserta lewat paparan yang disampaikan oleh sejumlah nara sumber yang bekompeten. Nah kita berharap selain pengetahuan meningkat dan termotivasi, peserta bisa menjadi agen perubahan yang bisa memberikan pemahaman kepada warga masing-masing terkait kondisi lingkungan sehingga kedepan mampu memperbaiki kualitas permukiman kumuh yang ada,” paparnya.

Dikatakan Tohara, program DFAT ini tidak semata pembangunan fisik saja.

“Yang terpenting disini adalah merubah cara pandang dan paradigma masyarakat, sebab selama belum ada perubahan cara pandang maka pembagunan fisik akan sia-sia. Misalkan air bersih yang adalah kebutuhan dasar manusia. Sebagai agen perubahan, kita harus bisa mensosialisasikan bagaimana memanfaatkan air bersih yang sangat sedikit dengan jumlah penduduk yang banyak kemudian bagaimana menjaga kondisi air di masyarakat, serta masalah sanitasi karena berkaitan dengan air bersih terutama di Kelurahan Kudamati,” jelasnya.

Sementara itu, Tenaga Ahli Urban Planner, M. Taufik menambahkan, pelatihan sebagai bentuk pemahaman konsep penanganan air dan sanitasi secara komprehensif.

“Kebutuhan air dan sanitasi ini sangat dibutuhkan di Kleurahan Batu Meja mupun Kudamati sehingga prosesnya perlu dilakukan secara bekelanjutan. Mereka sangat terkebelakang dalam hal air besih dan sanitasi yang layak, sehingga harus ada terobosan agar kedepan sudah paham dalam penanganan kebuthan air minum serta sanitasi yang dimaksud,” jelasnya.

Dikatakan, Program Kawasan Kumuh ini terdiri dari program DFAT, BPM Reguler serta Cash For Work (CFW). 

“Untuk tahun ini Kelurahan Batu Meja dan Kudamati mendapatkan program DFAT termasuk didalamnya penanganan air besih, sanitasi, drainase, sampah. Program CFW adalah untuk meningkatkan penghasilan masyarakat di tengah Covid-19. Sedangkan BPM Reguler adalah untuk mengurangi kawasan kumuh. Program DFAT penanganan air bersih dan sanitasi merupakan program yang paling dominan karena selain memperhatikan segi bencana alam, kesetaraan gender serta soal inklusi. Penerapan DFAT tidak boeeh keluar dari kerangka GESI (Gender Equity & Social Inclusion).

Menurutnya, GESI merupakan konsep general atau umum. “Dalam perencanaan program DFAT harus mempertimbangkan GESI. Setiap orang pada akhirnya akan menjadi tua sehingga kemampuan serta kekuatan menjadi berkurang (Difabel). Karena itu, perlu disiapkan infastruktur pendukung kearah sana. Misalnya pembangunan jalan yang harus diprioritaskan bagi wanita hamil dan difabel, juga sarana air bersih dan persampahan,” paparnya.

Dikatakan, Kota Ambon mendapat bantuan dari Pemerintah Australia lewat program DFAT.

“Kota Ambon harus bersyukur mendapat bantuan dari Pemerintah Australia sebagai dana hibah, yaitu untuk Kelurahan Batu Meja dan Kudamati, masing-masing 2 milyar rupiah. Nah kita berharap bahwa anggaran yang dikucurkan tesebut mampu diserap oleh kegiatan yang telah direncanakan untuk dua Kleurahan dimaksud,” harapnya.

Sementara kegiatan yang dirancang untuk 4 hari tersebut (21 hingga 24 Juni 2021) menghadirkan itu nara sumber diantaranya Sub Pelatihan OSP Maluku, TL OSP Maluku, BPBD Kota Ambon, Korkot Ambon, Sub SG OSP Maluku, Askot SG Kota Ambon, TA UP OSP Maluku, TA Infrastruktur OSP Maluku, Sb Komunikasi OSP Maluku, Askot Watsan Ambon serta Dinas DLH Kota Ambon. (MT-01)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *