Wali Kota : Penutupan Lokalisasi Tanjung, Prioritas Pemerintah Pusat & Daerah

by -58 Views
Sosialisasi Penutupan Lokalisasi Tanjung Batu Merah (19/10/19)

Ambon,mollucastimes.com-Penutupan lokalisasi Tanjung Batu Merah merupakan program pemerintah secara nasional di Indonesia.

Hal ini ditegaskan Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, SH di sela Sosialisasi Penutupan Lokalisasi Tanjung, Sabtu 19/10/2019.

“Jadi, jangan dikira ini adalah keinginan Pemerintah Kota Ambon semata untuk menutup lokalisasi ini. Dari 186 lokalisasi yang ada di Indonesia, 16 diantaranya belum ditutup termasuk Tanjung ini. Karena itu  kita harus mengikuti aturan yang ditetapkan,” akunya.

Louhenapessy  mengatakan walaupun penutupan lokalisasi merupakan prioritas dari Pemerintah Pusat, namun sebagai Pimpinan di Kota Ambon dirinya tidak serta merta menutup secara paksa.

“Saya juga punya hati nurani, tidak mungkin menutup lokalisasi tanpa sosialisasi kepada semua yang ada disini. Karena itu mengapa saya minta untuk kita bertemu dalam suasana kekeluargaan seperti ini. Tujuannya adalah untuk mencari jalan terbaik sehubungan dengan penutupan lokalisasi. Kita bisa berkumonikasi seperti ini, saudara bisa menyampaikan keluhan, kritik atau apapun juga dan kita akan mencari cara terbaik untuk menyelesaikan secara manusiawi tanpa menyakiti siapapun,” tegasnya.

Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy SH (19/10/19)

Dalam sosialisasi tersebut berbagai macam keluhan disampaikan oleh penghuni lokalisasi diantaranya oleh Pengelola Tanjung, Pekerja Seks Perempuan, Pedagang Kelontong hingga Petugas Keamanan tentang bagaimana nasib mereka kedepan, apa yang akan dilakukan oleh Pemerintah Kota Ambon, bagaimana menyelesaikan masalah mereka yang sedang mengambil angsuran di bank.

“Tim Pemerintah Kota Ambon sudah menginventarisir seluruh masukan yang disampaikan. Pada intinya, kita ingin agar masalah ini dapat diselesaikan sebaik mungkin. Hal pertama yang akan dilakukan adalah mengurus seluruh saudari-saudari untuk bisa kembali ke tempat asal. Akomodasi akan ditanggung oleh Pemerintah Kota Ambon, jadi tidak perlu khawatir. Yang penting saudari-saudari kembali dengan sehat dan selamat mendapatkan keluarga di tempat asal. Kemudian masalah lainnya akan dipikirkan untuk diselesaikan,” terangnya.

Ditambahkan, hal lain yang harus dipikirkan adalah kondisi serta masa depan anak-anak di sekitar lokalisasi.

“Bicara tentang anak-anak, mereka adalah harapan orang tua, harapan kota, serta harapan bangsa dan negara. Kehidupan mereka perlu dijaga lebih baik sehingga tidak mengikuti pengaruh negatif yang diakibatkan karena adanya lokalisasi ini. Secara otomatis hal ini akan berpengaruh terhadap anak-anak yang berada di Kota Ambon maupun di Maluku. Saya berharap seluruhh  pemikiran yang tercetus ini dapat menjadi bahan bagi saudari-saudari untuk membenahi diri,” terang Wali Kota dua periode ini.

Ditegaskan Louhenapessy, setelah penutupan lokalisasi ini, Pemerintah Kota Ambon juga akan melakukan penertiban bagi seluruh hotel dan penginapan yang ada di Kota Ambon.

“Selain disini, Tim yang dibentuk oleh Pemerintah Kota Ambon juga akan melakukan penertiban bagi seluruh Hotel Melati maupun Penginapan yang ada di Kota Ambon. Kita akan tegas dengan setiap prostitusi berkedok anak kos, losmen maupun secara terang-terangan merayu di Ambon Plaza bahkan yang dilakukan secara online. Sehingga dengan demikian sedikit semi sedikit bisa mewujudkan Kota Ambon yang Religius sesuai dengan visi dan misi Pemerintah Kota Ambon,” paparnya.

Dalam sosialisasi dihadiri juga oleh Dandim 1504 Pulau Ambon Letkol Kav. Cecep Tendi Sutandi; Wakapolres Pulau Ambon & Pulau Pulau Lease, Kompol Ferry Mulyana; Ketua MUI Kota Ambon Muhamad Rahamyantel, dan Ketua DPRD Kota Ambon Elly Toisutta; Sekertaris Kota Ambon A.G Latuheru, SH. MH; Penjabat Negeri Batu Merah, Camat Sirimau Meggy Lekatompessy  dan Perangkat Negeri Batu Merah serta masyarakat sekitar lokalisasi. (MT-01)