AI NGAM SORNGAI

by -108 Views

( LEGENDA DARI PULAU KEI- PART  II )

Mollucastimes.Com- Pembaca Mollucastimes yang setia, pada edisi pertama,tentunya  sudah membaca bagaimana keenam saudara perempuan Watwarin begitu iri hati dan cemburu, sehingga ingin membunuh Ai Ngam Sorngai dengan berbagai siasat mereka. Mari kita lanjutkan apa yang terjadi dengan Ai Ngam Sorngai ketika di jebak oleh keenam saudara perempuanWatwarin  di tengah laut?. Penasaran, mari kita simak,  
Ai Ngam Sorngai  menyelam untuk memungut parang-parang itu.
Tetapi keenam saudara itu mendayung keluar dari tempat itu,sambil berpikir : suda  pasti Ai Ngam Sorngai mati lemas di dalam laut. Ternyata Ai Ngam Sorngai,setelah menemukan parang-parang itu berenang ke darat dan memberi parang-parang itu kepada Watwarin: lalu ia menyembunyikannnya.
Ketika pada malam hari kakak-kakaknya pulang, Watwarin bertanya :”Di mana Ai Ngam Sorngai?”, jawab mereka : “Kami tidak tahu; mungkin dia akan menyusul”.
Dan beginilah ceritanya!- Kebencian keenam kakak isterinya terhadapnya sangat menyedihkan Ai Ngam Sorngai.maka ia berkata kepada Watwarin: “Karena keadaan demikian, saya akan bergabung dengan roh-roh  halus; nanti suatu waktu saya akan kembali”.
Lalu Watwarin memasak nasi baginya,supaya ia makan.sehabis makan ia berangkat. Ia berjalan lewat pantai. Setelah ia pergi,Watwarin sangat bersedih hati, maka ia pun menyusulnya.
Lewat  tanjung pertama,ia belum melihat dia;  sesudah tanjung kedua pun ia belum melihat dia juga;baru lewat tanjung ketiga,ia melihat dia lalu mengeluh katanya : “Mengapa  aku kau perlakukan begitu jelek? Bukankah aku tidak berkeluh sampai  akhirnya ia menoleh dan memperhatikan isterinya, lalu isterinya itu berkeluh lagi katanya :
“Engkaulah raja kami di dunia ini!
Keenam  kakakku adalah orang jahat!
Dan engkaupun  membuat aku menderita dengan begitu berat!
Kembalila kepadaku!
Aku  pun kembali….”
Ketika itu ia menunggui isterinya. Ketika isterinya itu sampai padanya, mereka duduk bersama dan mulai saling mencari kutu.
Sementara Watwarindicarikan kutu, ia tertidur. Maka Ai Ngam Sorngai membaringkannya di pasir, lalu melanjutkan perjalanannya.
Ketika mulai air pasang,air membasahi Watwarin, ia pun terbangun, tetapi ia tidak melihat lagi suaminya. Sambil berkeluh-kesah ia mengikutinya. Setelah lewat  satu tanjung, ia belum melihatnya; lewat tanjung kedua pun ia belum melihatnya; setelah lewat lagi satu tanjung,barulah ia melihatnya,lalu ia mengeluh katanya : 
“Mengapa aku diperlakukan olehmu  dengan begitu jelek? Bukankah aku tidak melakukan sesuatu yang jahat terhadapmu! Jangan perlakukan aku demikian. Dan tunggui  aku”.
Tangisannya tidak lagi di dengar oleh Ai Ngam Sorngai. Maka ia berkeluh-kesah sekali lagi, tetapi belum didengar juga. Ia pun mengulangi satu kali tangisannya, barulah Ai Ngam Sorngai menoleh dan ia memperhatikan isterinya. Ia tinggal berdiri menantikan isterinya. Mereka melanjutkan perjalanan bersama-sama.
Mereka  melewati sebuah tanjung, satu lagi dansatu lagi; akhirnya  mereka tiba disebuah selat yang lebar, yang memisahkan dunia roh-roh dari dunia biasa.
Dalam air itu  terdapat  amat banyak ular dan buaya untuk menghalangi orang utntuk menyebrangi.
Sambil mengutuki diri, Ai Ngam Sorngai berkata: “Jika aku seorang manusia kasta-rendah, seorang budak atau telah berdosa, hendakla binatang-binatang ini tetap berjaga di sini; tetapi jika aku seorang penting dari kasta-atas, hendaklah semuanya menghilang, supaya aku bisa menyeberang”.
Dan tiba-tiba semua binatang itu menghilang. Ai Ngam Sorngai mengubah Watwarin menjadi sebutir telur, membungkus telur itu dalam sarongnya, lalu berjalan ke seberang, ke negeri roh-roh.
Di pantai seberang ternyata terdapat banyak babi. Tiada orang berani lewat disitu.  Seluru pantai bagaikan sebuah bala tentara babi-babi. Mereka disumpahinya, lalu ia melanjutkan perjalanannya.
Lebih jauh sedikit, jalannya dihalangi oleh amat bamnyak anjing, yang menggonggong keras. Tidak ada orang berani lewat di situ.
Selalu saja ada yang mau menghalangi, tetapi ia mengutuki anjing-anjing itu, lalu larilah mereka. Ia melanjutkan perjalannya dan melihat  sebuah kampong.
Dan beginila ceritanya!-ketika ia mendekati kampung itu, ia mengubah Watwarin menjadi seorang perempuan Papua. Ketika mereka sampai di kampong itu, para penduduk menawarkan sirih-pinang kepada mereka. Tetapi mereka menolak. Namun akhirnya ada seorang menawarkan kepada mereka sirih-pinang yang kurang bermutu, dan mereka menerimanya.
Kemudian mereka pergi ke kampong berikutnya. Mereka disuguhi dengan sirih-pinang dan duduk menikmatinya  bersama para penduduk. Para penduduk itu mengira bahwa Watwarin adalah seorang perempuan Papua, maka mereka menyuruhnya mengangkat sebuah gayung dan sebuah temapayan besar untuk pergi menimba air.
Namun halini membuat  Ai Ngam Sorngai menjadi  marah sekali. Ia mengancurkan tempayan dan gayung itu, dan mengubahkan kembali Watwarin menjadi seorang perempuan raja yang  cantik.
Ketika roh-roh itu memperhatikan betapa cantiknya Watwarin, mereka menjadi takut dan berkata : “Mengapa engkau menipu kami? Kami mengira bawa Watwarin adalah seorang perempuan Papua dan kami sangka bahwa ia termasuk kasta-rendah dan budak saudara. Seandainya kamimengetahui bahwa dia keturunan agung dan isteri saudara,  maka tak seorang pun di antara  kami telah berani memperlakukannya demikian. Jadi, mohon jangan marah”. Mereka lalu bersatu dalam persahabatan, dan mereka berdoa untuk selamanya menetap di negeriroh-roh itu. (MT)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *