Jasa Raharja Gelar Rakernas Gaspasdap

by -126 Views

Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap) memiliki kontribusi signifikan melalui Iuran Wajib Kapal Laut (IWKL) sebagai salah satu sumber pendapatan Jasa Raharja.

Yogyakarta,moluccastimes.id-Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap) memiliki kontribusi signifikan melalui Iuran Wajib Kapal Laut (IWKL) sebagai salah satu sumber pendapatan Jasa Raharja.

Demikian Direktur Utama Jasa Raharja, Rivan A. Purwantono, disela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Gaspasdap, Rabu 11/09/2024.

“Dasi sisi keselamatan kapal laut adalah salah satu moda transportasi dengan tingkat kecelakaan terendah di Indonesia, yaitu 0,43 persen, dan perlu diapresiai,” ungkapnya.

Dikatakan sinergitas dan kontribusi di bidang pelayanan perlu dilakukan melalui monitoring keselamatan dan keamanan pelayaran pada angkutan penyeberangan.

“Selain itu memastikan kepatuhan penyetoran (IWKL), mendorong penyempurnaan tata kelola pelayanan dan keselamatan angkutan penyeberangan, serta sistem pendataan penumpang. Bahkan peningkatan keselamatan dan keamanan berlayar melalui peningkatan dan pengembangan SDM, monitoring kegiatan di lapangan, dan evaluasi penyesuaian tarif penyeberangan setiap tahunnya.,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Jendral Hubungan Darat Kementerian Perhubungan, Risyapudin Nursin, menyampaikan bahwa angkutan penyeberangan laut merupakan salah satu fokus Kemenhub untuk terus melakukan perbaikan layanan, termasuk mewujudkan zero accident.

“Fenomena kecelakaan angkutan umum menjadi perhatian dan tanggung jawab semua pihak tertuang amanat UUD, sebagai implementasi negara hadir memberikan keamanan, keselamatan, dan jaminan untuk seluruh masyarakat,” lugasnya.

Dirinya mengapresiasi Gapasdap dengan mengoperasikan kurang lebih 346 unit kapal penyeberangan yang melayani 305 lintasan di seluruh wilayah Indonesia.

“Kedepan kita akan mengatur uji KIR yang terintegrasi, pengawasan pengendalian untuk buffer zone, mendeteksi angkutan berlebih (ODOL), hingga pemantauan angkutan barang yang berbahaya lainnya,” tandasnya.

Disisi lain, KNKT, Soerjanto Tjahjono, menilai bahwa menjaga keekonomian merupakan salah satu aspek penting dalam mewujudkan pelayanan yang berkeselamatan.

“Kami mengamati, apapun modanya, ketika operasionalnya tidak dalam level keekonomian, yang akan dikorbankan adalah keselamatan,” ujarnya.

Ditambahkan, Ketua Umum DPP GAPASDAP, Khoiri Soetomo, angkutan penyeberangan sebagai salah satu bagian dari pilar sistem logistik nasional.

“Tantangan yang ada harus disikapi sehingga tidak merugikan karena transportasi adalah urat nadi perekonomian,” ujar Khoiri.

Agenda tersebut juga turut dihadiri, antara lain Kepala Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) M. Mufti Mubarok, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut, Kemenhub. Hartanto, Direktur Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan (TSDP), Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub Lilik Handoyo, Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub Capt. Hendri Ginting, para pengurus dan anggota Gapasdap, dan sejumlah perwakilan asosiasi moda transportasi. (MT-01)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *