Emansipasi Ketua TP PKK Malteng, Pimpin Upacara Peringatan 206 Tahun Mutiara Dari Nusalaut

by -117 Views

Abubu,Nusalaut,moluccastimes.com-Upacara peringatan Hari Pahlawan Nasional Martha Christina Tiahahu ke-206 tahun dilaksanakan secara sederhana di Negeri asal wanita yang dijuluki Mutiara Dari Nusalaut itu, Abubu Kecamatan Nusalaut, Kabupaten Maluku Tengah.

Bertindak sebagai Pembina Upacara, Ketua TP PKK Kabupaten Maluku Tengah, Ny. Rakib Sahubawa, Kamis 04/01/2024.

Dalam sambutannya, Sahubawa memenyampaikan pesan kepada generasi muda saat ini.

“Pesan atau pelajaran yang ingin disampaikan dalam peringatan hari Pahlawan Martha Christina Tiahahu yaitu bahwa usia muda merupakan usia emas untuk menunjukkan peran prestasi dan eksistensi diri yang berguna bagi masyarakat bangsa dan negara bukan untuk berfoya-foya serta hedonis. Yang kedua keteladanan Martha Christina Tiahahu harus diaplikasikan, artinya perempuan Maluku tidak bisa dipandang remeh, tetapi sebaliknya perempuan Maluku sebagai individu, sebagai warga negara maupun sebagai sumber insan pembangunan, mempunyai hak dan kewajiban serta kesempatan yang sama dengan kaum pria berkiprah dalam berbagai bidang kehidupan,” jelasnya.

Kegiatan tersebut diselingi dengan pembacaan sejarah Martha Christina Tiahahu, Puisi serta hiburan Katreji oleh siswa SD N Abubu. Juga peletakan bunga di pelataran monumen oleh Ketua TP PKK Kabupaten Maluku Tengah beserta Ahli Waris Keluarga Martha Christina Tiahahu. Selanjutnya acara pembukaan lomba Marathon dan Dayung.

Disamping itu, Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah juga membagikan bantuan beras secara simbolis kepada masyarakat miskin ekstrim pada 7 negeri di Nusalaut yang diterima oleh Kepala Pemerintah Negeri (KPN).

Ditempat yang sama Kepala Pemerintah Negeri Abubu, Richard A. Manusama menambahkan peringatan hari pahlawan Nasional Martha Christina Tiahahu merupakan agenda rutin tiap tahun.

“Setiap tahun kita memperingati hari ini, selanjutnya kegiatan peringatan bukan ansi milik kita di Abubu maupun Nusalaut tetapi telah menjadi agenda Pemerintah Daerah sehingga tadi yang menjadi pembina upacara itu Ketua TP PKK Kabupaten Maluku Tengah. Mengapa wanita yang harus menjadi pembina upacara, sebab pahlawan kita ini juga wanita sehingga disana terlihat emansipasi yang terkolaborasi,” jelas Manusama.

Dirinya juga berharap, kedepan akan muncul Martha Christina Tiahahu baru yang lebih peka dengan keadaan zaman.

“Saat ini kita berjuang bukan lagi dengan fisik tetapi dengan teknologi. Harapan saya kedepan akan muncul Martha Martha baru yang memiliki paradigma segar dalam berpikir guna membangun negeri ini, provinsi maupun Indonesia secara umum,” harapnya.

Pria dengan gelar Upu Latu Kakerissa Amapatti itu juga berterimakasih kepada panitia yang telah bekerja keras untuk menyelenggarakan kegiatan dimaksud bahkan kepada KPN negeri- negeri di Nusalaut.

“Secara khusus saya menyampaikan terimakasih kepada Ketua Latupati Nusalaut serta para raja  negeri Nusalaut atas kesediaan untuk mengikuti upacara. Jika ada kelemahan kami yang terlihat dan dirasakan, saya mohon dimaafkan. Sebab, saya baru menjadi raja definitif beberapa bulan lalu sehingga mungkin persiapan yang dilakukan belum maksmial. Untuk kedepan, acara ini akan kita maksimalkan,” ungkapnya.

Latupati Nusalaut : Kritis Untuk Membangun Bersama

Sementara itu, Ketua Latupati Nusalaut, Drs. F.J.R  Leiwakabessy, M.Si, mengapresiasi kegiatan peringatan ke- 206 pahlawan Nasional Martha Christina Tiahahu di Negeri Abubu.

“Atas nama institusi Latupati Nusalaut, saya mengapresiasi kinerja Panitia Pelaksana serta Pemerintah Negeri Abubu dalam kegiatan hari ini sehingga dapat berjalan dengan baik,” akunya.

Walaupun demikian Pria yang juga sebagai Kepala Pemerintah Negeri Nalahia itu juga mengkritisi peringatan ke-206 hari pahlawan Nasional Martha Christina Tiahahu.  

“Satu hal yang perlu saya kritisi untuk membangun secara bersama bahwa peringatan hari Martha Christina Tiahahu ini harus melibatkan semua KPN maupun penjabat pada tujuh negeri di Nusalaut sehingga disana nanti ada masukan, ide yang terkolaborasi dengan luar biasa demi terselenggaranya kegiatan tersebut dengan baik. Mengingat pahlawan kita ini adalah pahlawan Nasional dimana masyarakat Indonesia juga harus mengetahui bagaimana proses perjuangannya sejak dulu bahkan untuk saat ini bagaimana bentuk perayaan yang dikemas sehingga  menjadi konsumsi masyarakat Indonesia bahkan dunia secara umum,” jelas Leiwakabessy.

Upu Latu Risapori Henalatu itu mengatakan peringatan seperti ini menjadi modal bagi Nusalaut untuk membuka mata Perintah Daerah maupun Pemerintah Pusat terhadap kondisi dan keadaan yang ada  di Nusalaut.

“Secara umum, Nusalaut masih butuh banyak sentuhan dari Pemerintah Daerah juga Pemerintah Pusat terkait infrastruktur jalan, jaringan telekomunikasi serta pemberdayaan. Maka lewat peringatan seperti ini, kita berharap sentuhan itu dapat menjangkau kita disini juga,” tandasnya dengan penuh harapan. 

Peringatan tersebut dihadiri oleh Ketua TP PKK Kab Malteng, Kepala Dinas Infokom Kab Maluku Tengah; Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Negeri, Perempuan dan Perlindungan Anak Kab Maluku Tengah; Ketua Latupati Nusalaut;  7 KPN Ameth, Akoon, Abubu, Sila, Leinitu, Titawai, Nalahia; Kapolsek Nusalaut;  Ahli Waris Keluarga Tiahahu serta undangan lainnya.(MT-01)