Festival HAM 2021, Menko Polhukam : Pemda Harus Aktif Implementasikan Program Pembangunan Berperspektif HAM

by -78 Views

Semarang,MollucasTimes.com-Dalam upaya meningkatkan pesan-pesan hak asasi kemanusiaan serta memberikan ruang bagi masyarakat dan pemerintah untuk bekerjasama dalam praktik-praktik kegiatan HAM baik ditingkat nasional maupun daerah melalui peran aktif pemerintah daerah dalam mengimplementasikan program pembangunan yang berperspektif HAM, maka perlu dilakukan Festival Hak Asasi Manusia (HAM).

Hal tersebut diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD disela pembukaan Festival HAM 2021 Semarang, Rabu 17/11/21.

“Mengapa diperlukan menggelar Festival ini, sebab mengacu dari perspektif HAM adalah suatu konsep yang lahir dengan prinsip perlindungan terhadap Hak Asasi Manusia, serta merupakan tugas negara yang harus dilaksanakan. Perlindungan Hak Asasi Manusia dilakukan setelah revolusi Peancis. Karennya, bagi negara demokrasi ataupun bukan, perlindungan akan HAM merupakan suatu tugas yang harus selalu dilaksanakan,” tegas Mahfud.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memberikan apresiasi serta berterima kasih kepada para peserta yang turut hadir dan mengambil bagian dalam Festival HAM 2021 Semarang.

Dikatakan, Festival HAM merupakan suatu momen dimana para panelis dan para peserta berkumpul, membahas pengalaman yang terjadi, berbagi cerita dan kisah menarik terhadap implementasi dari perspektif HAM diwilayah masing-masing, agar yang lain juga bisa meniru.

“Setiap protes atau kritikan yang dilayangkan masyarakat dalam bentuk apapun kepada Pemerintah, apabila ditanggapi dengan bijak adalah merupakan suatu hal yang penting terhadap perwujudan perspektif HAM. Harus mau fasilitasi, duduk bersama, buka datanya dan temukan solusinya, sehingga tidak menimbulkan analisir-analisir yang negatif, soal tidak sepakat itu tidak apa-apa, asalkan berdialog, itu jauh lebih baik. Situasi tidak akan menjadi kondusif, lagi kata Gubernur, apabila suatu tekanan dilawan dengan tekanan, bukan duduk dalam meja perundingan. Semoga ini bermakna dan penghormatan kita untuk HAM yang lebih baik,” jelas Gubenur berwajah tampan ini panjang lebar.

Sementara tema yang diusung dalam Festival HAM 2021 adalah ”Bergerak Bersama Memperkuat Kebhinekaan, Inklusi dan Resiliensi”, dengan empat tujuan utama, yakni memperluas dan memperkuat jaringan kerja dalam mengimplementasikan Hak Asasi Manusia di Indonesia, Mengidentifikasi praktik-praktik baik dan pembelajaran ysng diperoleh dalam pelaksanaan Hak Asasi Manusia di Indonesia, Merumuskan agenda bersama untuk menyempurnakan pelaksanaan Hak Asasi Manusia serta memperkuat kerjasama baik tingkat lokal maupun internasional, serta menyediakan ruang dialog yang mempertemukan gagasan, pengetahuan dan pengalaman terkait pemenuhan dan penegakan Hak Asasi Manusia ditingkat daerah.

Di tempat yang sama, Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik mengatakan, Indonesia sejak memproklamasikan kemerdekaan, mengaku bahwa Indonesia merupakan negara yang berisikan keberagaman dari semua aspek.

“Keberagaman yang ada memungkinkan adanya suatu perbedaan dan pertentangan pendapat, dan itu menjadi suatu hal yang alamiah. Problemnya cuma satu, apabila kita menggunakan filosofi HAM, yaitu apakah kita mampu menghormati perbedaan yang ada? Karena menghormati manusia lain dalam berbagai aspek merupakan filosofi dasar dari HAM itu sendiri,” tandasnya.

Festival akan berlangsung selama 3 hari (17-19 November 2021) kedepan Festival Hak Asasi Manusia (HAM) yang digagas Komnas HAM, KSP, INFID serta didukung oleh Asosiasi Pemerintah Kota Se-Indonesia (APEKSI). (MT-01)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *