“Program JKN adalah upaya pemerintah untuk memastikan bahwa setiap warga negara mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa terkendala biaya. Dengan adanya JKN, kita berharap tidak ada lagi masyarakat yang kesulitan mendapatkan layanan kesehatan karena masalah finansial,” demikian Kepala BPJS Kesehatan Cabang Ambon, Harbu Hakim, dalam kegiatan Family Gathering Yayasan Harapan Kolewa Indonesia di Hotel Tirta Kencana, Sabtu 29/10/2024.
Ambon,moluccastimes,id-Guna meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai manfaat Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), BPJS Kesehatan Cabang Ambon melaksanakan kegiatan Pemberian Informasi Langsung (PIL) kepada masyarakat.
“Program JKN adalah upaya pemerintah untuk memastikan bahwa setiap warga negara mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa terkendala biaya. Dengan adanya JKN, kita berharap tidak ada lagi masyarakat yang kesulitan mendapatkan layanan kesehatan karena masalah finansial,” demikian Kepala BPJS Kesehatan Cabang Ambon, Harbu Hakim, dalam kegiatan Family Gathering Yayasan Harapan Kolewa Indonesia di Hotel Tirta Kencana, Sabtu 29/10/2024.
Pemberian Informasi Langsung (PIL), lanjutnya, bertujuan untuk mengedukasi pasien Yayasan Harapan Kolewa Indonesia tentang hak dan kewajiban mereka sebagai peserta Program JKN.
“Selain itu, kami juga memperkenalkan Aplikasi Mobile JKN agar generasi milenial dapat memanfaatkan setiap kemudahan yang ada. Berbagai macam fitur yang dapat memudahkan peserta terdapat dalam Aplikasi Mobile JKN seperti pendaftaran pelayanan (antrean), info riwayat pelayanan, skrining riwayat kesehatan, hingga pengaduan layanan JKN,” tambah Harbu.
Sebutnya ada berbagai kanal layanan tanpa tatap muka yang dapat diakses oleh peserta Program JKN, meliputi Pelayanan Administrasi yang dapat diakses melalui WhatsApp (PANDAWA), BPJS Kesehatan Care Center 165 dan salah satu inovasi terbaru BPJS Kesehatan, yaitu BPJS Online.
“Layanan BPJS Online merupakan solusi bagi peserta yang menghadapi kendala dalam akses atau jarak untuk mendapatkan informasi terkait Program JKN melalui media video conference, yang dapat diakomodasi oleh perangkat desa setempat,” harapnya.
Pimpinan Yayasan Harapan Kolewa Indonesia, Ni Luh Juliani berharap pihaknya dapat bekerjasama dengan pihak BPJS Kesehatan untuk membantu menangani masyarakat Indonesia, terkhsusnya anak-anak yang mengalami kendala dalam penanganan bibir sumbing.
Sementara testimoni salah satu peserta, Grace Matuankotta (30) mengaku sudah merasakan langsung manfaat dari Program JKN dan merasa sangat puas.
“Saya sudah cukup lama menjadi peserta Program JKN ini dan sering kali berobat menggunakan status kepesertaan JKN saya. Bahkan terbantukan khususnya masyarakat yang tidak mampu. Pengurusan administrasi tidak dipersulit. Jika lupa membawa kartu JKN-KIS, tunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) saja untuk diperiksa apakah status kepesertaan milik kami masih aktif atau tidak,” tutup Grace.(MT-01)