“Saya dirawat sejak 14 Oktober 2024, dengan pelayanan yang baik dari petugas kesehatan serta dokter. Mereka siaga 24 jam dengan sangat ramah. Ketika dokter menyatakan saya harus dioperasi awalnya saya takut. Namun karena masalah biaya pengobatan ditanggung BPJS Kesehatan, saya bersedia untuk dioperasi,” jelasnya.
Langgur,moluccastimes.id-Manfaat dan implementasi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Indonesia dirasakan salah satu peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI).
Abdul Jalil (55), seorang sopir, peserta Program JKN dengan segmen PBI, awalnya didiagnosa penyakit kelenjar prostat dan harus dioperasi.
“Memang pola hidup saya kurang sehat apalagi seorang supir yang cenderung duduk sepanjang hari. Suatu hari saya merasakan nyeri saat buang air kecil, dan dibawa ke rumah sakit,” ungkapnya.saat ditemui di Rumah Sakit Umum Daerah Karel Sadsuitubun di Langgur, Jumat 18/10/2024.
Dari hasil pemeriksaan dokter, dirinya mengalami pembengkakan kelenjar prostat dan dokter menganjurkan untuk menjalani operasi.
“Saya dirawat sejak 14 Oktober 2024, dengan pelayanan yang baik dari petugas kesehatan serta dokter. Mereka siaga 24 jam dengan sangat ramah. Ketika dokter menyatakan saya harus dioperasi awalnya saya takut. Namun karena masalah biaya pengobatan ditanggung BPJS Kesehatan, saya bersedia untuk dioperasi,” jelasnya.
Abdul menyadari bahwa kesehatan adalah prioritas utama dan dengan dukungan dari BPJS Kesehatan, ia bisa lebih tenang menghadapi setiap langkah perawatan.
“Kesehatan adalah investasi terpenting dalam hidup dan BPJS Kesehatan menjadi salah satu sarana untuk mewujudkan itu bagi masyarakat Indonesia,” tandasnya.
Ia berharap bahwa lebih banyak orang dapat memanfaatkan program tersebut agar tidak mengalami kesulitan yang sama.
Abdul juga mengunduh dan mendaftar pada Aplikasi Mobile JKN, agar saat balik untuk kontrol, dirinya bisa mengambil antrean online di Aplikasi Mobile JKN.(MT-01)