Ambon,moluccastimes.com-Natal adalah memahami hidup yang telah Tuhan anugerahkan kepada kita.
Demikian Pdt. T. Ruhulessin dalam refleksi natal Keluarga Besar SMP Negeri 4 Ambon di gedung Gereja Maranatha Ambon, Selasa 12/12/2023
“Ada beberapa hal yang perlu di perhatikan untuk memahami kehidupan yang dianugerahkan kepada kita sesuai dengan pembacaan kita tentang kelahiran Yesus,” akunya.
Hal pertama menurutnya adalah belajar dari Yusuf dan Maria.
“Yusuf dan Maria selalu taat akan perintah Tuhan, sebab mereka adalah orangtua yang ditentukan untuk menghadirkan Yesus kedunia. Yusuf taat mengambil Maria sebagai istri sesuai yang disampaikan Malaikat,” tandasnya-
Kedua, Allah memakai orang majus untuk menyatakan kemuliaanNya
“Allah bisa memakai siapa saja, perempuan atau lelaki, besar atau kecil untuk menyatakan bahwa Dia adalah Allah yang sanggup mengerjakan banyak perkara dalam kehidupan manusia. Untuk siswa, Allah juga bisa pakai lewat prestasi yang dimiliki. Karena itu bersyukurlah,” ungkapnya.
Sedangkan hal lain, lanjutnya mereka yang ada dalam kisah kelahiran Yesus selalu mendengar suara Tuhan.
“Artinya dalam kondisi dan situasi apapun tetap dengar perintah Tuhan, taat kepada orangtua, hormati orangtua dan guru Jika hal tersebut dilakukan maka Tuhan akan mengendalikan kehidupan, keberhasilan dalam meraih cita-cita,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala SMP Negeri 4 Ambon, Kustanto, S.Pd, M.Pd menambahkan pergcsroayaan natal bersama merupakan implementasi dari kurikulum merdeka.
“Kurikulum merdeka adalah profil pelajar pancasila yaitu takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Perayaan natal ini juga menandakan bahwa SMP Negeri 4 adalah lembaga pendidikan yang berproses tanpa diskriminasi. Kami melatih siswa untuk memiliki rasa toleransi, tidak membedakan ras, suku, agama. Hal ini juga tergambar dari kehadiran siswa non Kristen yang juga terlibat dalam ibadah natal tersebut,” ulas pria smart itu.
Kepala Sekolah tampan itu juga menekankan SMP Negeri 4 Ambon selain mengaplikasikan silaturahmi dan kebersamaan serta toleransi beragama, juga mengkampanyekan anti perudungan.
“Secara totalitas kami berjuang untuk membina siswa anti perudungan atau bullying, tanpa diskriminasi demi mewujudkan profil pèlajar pancasila,” tandasnya.
Perayaan natal diakhiri dengan pembagian tali kasih kepada siswa.
Tampak hadir dalam perayaan natal tersebut Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon, Drs. F.F Taso, M.Si , Sekertaris Dinas Pendidikan , John Sanders, Koordinator Pengawas, D. Lattu, S.Pd, MPd. (MT-01)
