Pelupessy : Agar Tidak Gagal Paham, Sosialisasi Covid-19 Terus Dilakukan Kepada Masyarakat

by -65 Views

Ambon,MollucasTimes.com-Masyarakat masih perlu diberikan pemahaman terkait dengan Covid-19 sehingga tidak gagal paham.

Hal ini diungkapkan Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kota Ambon, drg. Wendy Pelupessy, M.Kes, Kamis, 11/06/2020.

“Sehubungan dengan itu, maka kami melakukan sosialisasi pencegahan Virus Corona (Covid-19) ke masyarakat secara serempak di Kelurahan, Desa, Negeri di Kota Ambon sejak Rabu kemarin. Sosialisasi mencakup apa itu Covid-19, bagaimana penularannya, serta bagaimana pencegahannya. Jika pernah berkontak dengan orang yang positif, langkah-langkah apa yang harus dilakukan, sehingga upaya menekan dan memutuskan mata rantai Covid-19 dapat terwujud. Ini juga dilakukan dalam upaya mendukung Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di Kota Ambon,” aku dokter gigi cantik ini.

Dirinya mengakui, bahwa pada umumnya masyarakat masih menganggap Covid-19 adalah aib.

Kadis Kesehatan Kota Ambon, drg. Wendy Pelupessy, M.Kes

“Akibat salah pengertian ini mengakibatkan banyak yang tidak mau jujur untuk memberikan informasi, karena malu. Padahal sebenarnya bukanlah aib yang harus ditutupi. Itulah stigma yang trebentuk dalam pemikiran masyarakat. Misalnya orang rapid reaktif adalah pasien Covid-19, jauhi mereka dan keluarga mereka, dan lain sebagainya kemudian masih juga ada penolakan saat tim datang dalam rangka melakukan tracking pasien,” papar ibu tiga anak ini.

Dilain sisi, menurut wanita cantik pemilik lesung pipi ini, terkait Perwali Nomor 16 Tahun 2020, bertujuan untuk menekan penularan dalam hal beraktifitas, sedangkan sosialisasi dilakukan membuka wawasan dan pemahaman masyarakat tentang Covid-19 itu sendiri.

“Inilah cara kami mendukung Perwali No 16 Tahun 2020 yaitu melakukan sosialisasi dengan turun ke wilayah kerja masing-masing secara bergilir di setiap Desa, Kelurahan maupun di pasar-pasar.
Jika mengalami gejala panas, batuk dan sebagainya, kemudian jika ada ODP maupun PDP di tengah masyarakat, diharapkan segera melaporkan ke Puskesmas asal, untuk  dilakukan rapid test, karena dalam Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) ini, kami sudah membagikan Alat Rapid ke puskesmas-puskesmas, sehingga jika ditemukan ada orang yang rentan, akan langsung dilakukan rapid test,” tambahnya. (MT-01)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *