“Yang kami harapkan dari workshop ini, para pemuda lintas iman mampu menjadi agen perubahan dalam menciptakan lingkungan yang bebas sampah atau limbah dapur karena dapat dimanfaatkan untuk pembuatan sabun cair. Hal ini tentunya lebih ekonomis, mudah dibuat, serta berdampak positif bagi rumah tangga,” lugas pria pemerhati lingkungan ini.
Ambon,moluccastimes.id-Dalam kaitan dengan pelaksanaan program kegiatan hasil keputusan Sidang ke-49 Klasis GPM Kota Ambon tahun 2025 pada Bidang Pengembangan Oikumene Semesta (POS), Sub Bidang Pembinaan Kerjasama Antar Agama dan Aliran Kepercayaan melaksanakan Workshop Peran Pemuda Antar Iman Dalam Menanggulangi Masalah Sosial-Lingkungan selama 2 hari (22-23 Agustus 2025).

“Workshop ini melatih para pemuda lintas iman untuk membuat sabun cair Eco Enzym Limbah Dapur bertempat di Bengkel Kalesang Sampah Jemaat GPM Getsemani Bere-Bere, Kelurahan Batu Meja, Kecamatan Sirimau,” ungkap Ketua Sub. Komisi Hubungan Kerjasama Antar Iman ( Agama ) Klasis GPM Kota Ambon, Justus Pattipawae disela kegiatan, Sabtu 23/08/2025.
Dijelaskan, workshop yang dilaksanakan selama 2 hari tersebut terdiri dari pemberian materi dan tindaklanjut dengan praktek membuat sabun.

“Hari pertama seluruh peserta diberikan materi oleh dua orang nara sumber yaitu dari Pengendalian Lingkungan Hidup Wilayah Sulawesi Maluku, Kementerian Lingkungan Hidup RI, Pimpinan Sub. Wilayah 3 Maluku dan Maluku Utara, yang dibagikan oleh Suwardi, S.Tp, M.Si tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga & Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. Selanjutnya, nara sumber kedua yang membahas bagaimana Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Menanggulangi Sampah oleh Nova Risakotta, S.Pt dari Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan (DLHP) Kota Ambon,” ulas Pattipawae.

Hari kedua, sambungnya, dilanjutkan dengan praktek pembuatan Sabun Cair Eco Enzym dari Limbah Dapur.
“Praktek ini diarahkan oleh penerima Kalpataru Kategori Pembina Lingkungan, Drs. Butje Romuty, ST, MT sekaligus memotivasi peserta untuk mengembangkan sampah atau limbah dapur yang dapat dimanfaatkan sebagai sabun cair,” tandas pria berkacamata itu.
Workshop yang bertempat di bengkel Lakpona Maili, Eco Friendly tersebut dibuka oleh Ketua Klasis GPM Kota Ambon, Pdt. Rico Rikumahu, yang turut didampingi Sekretaris Bidang Pengembangan Oikumene Semesta (POS) Klasis GPM Kota Ambon, Pdt. Mercy Noya.

“Yang kami harapkan dari workshop ini, para pemuda lintas iman mampu menjadi agen perubahan dalam menciptakan lingkungan yang bebas sampah atau limbah dapur karena dapat dimanfaatkan untuk pembuatan sabun cair. Hal ini tentunya lebih ekonomis, mudah dibuat, serta berdampak positif bagi rumah tangga,” lugasĀ pemerhati lingkungan ini.
Sementara peserta terdiri dari Basodara Islam (Perempuan Airmata Cina, Negeri Batu Merah dan Waihaong) , Persatuan Umat Buddha Indonesia (PERMABUDHI), Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI Maluku), Persatuan Wanita Katolik Republik Indonesia (PWKRI) dan Denominasi Gereja lainnya serta perwakilan dari 21 Jemaat GPM yg ada di Klasis GPM Kota Ambon. (MT-01)
.












