Tunjang Ekonomi Indonesia, Jeffrey Hendrik : Pasar Modal Penting & Strategis

by -117 Views

“Tidak kurang 15 juta masyarakat Indonesia tercatat sebagai investor pasar modal. Transaksi per hari senilai 12,28 triliun. Dan 1,5 triliun dilakukan oleh para investor,” ungkap Hendrik.

Jakarta,moluccastimes.id-Kehadiran pasar modal sangat penting dan strategis dalam menunjang perkembangan perekonomian di Indonesia.

Demikian Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jeffrey Hendrik, dalam arahan yang disampaikan dalam Media Edugathering di Kantor BEI, Jakarta, Jumat, 24/01/2025

“Tidak kurang 15 juta masyarakat Indonesia tercatat sebagai investor pasar modal. Transaksi per hari senilai 12,28 triliun. Dan 1,5 triliun dilakukan oleh para investor,” ungkap Hendrik.

Ditambahkan, saat ini presentase investor pasar modal sudah membaik dibandingkan 3 tahun lalu.

“Saat ini presentase investor pasar modal sebesar 68 persen di pulau Jawa, lebih baik dari tiga tahun lalu sebanyak 70 persen di pulau Jawa,” tandasnya.

Seiring dengan itu, pertumbuhan pasar modal terus meningkat, dimana 5 tahun yang lalu nilai kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia mencapai 7000 triliun.

“Hari ini sudah mencapai 12 ribu triliun,” timpalnya.

Dikatakan, masyarakat Maluku juga bisa menjadi Investor sehingga dapat menikmati potensi pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat.

Pria berkacamata itu mengungkapkan berbagai hal dilakukan pasar modal dalam upaya meningkatkan serta mengoptimalkan potensi pasar modal.

“Terutama antisipasi publik di pasar modal kita dari waktu ke waktu yang terus meningkat sehingga pasar modal Indonesia semakin strategis dalam perekonomian indonesia,” ungkapnya.

Hendrik mengatakan, sejak 2024, BEI sudah meluncurkan kampaye Aku Investor Saham.

“Kampanye tersebut merupakan program edukasi pasar modal dengan tujuan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pasar modal dan mendorong pertumbuhan investor ritel. Pasar modal dapat diakses oleh siapa saja, dimanapun dengan teknologi sekarang. Dulu jika ingin mnejadi investor saham dibutuhkan dana besar, namun saat ini dengan 50 ribu atau 100 ribu rupiah, kita sudah bisa menjadi investor saham sehingga pasar modal menjadi lentur serta inklusif bagi masyarakat,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala OJK Provinsi Maluku, Andi M. Yusuf berharap para jurnalis bisa memberikan informasi serta pemahaman terkait pasar modal serta tingkat literasi keuangan kepada masyarakat.

“Semoga pengalaman hari ini dapat menjadi inspirasi bagi para jurnalis untuk menginformasikan kepada masyarakat produk investasi serta manfaatnya,” tandas Yusuf.(MT-01)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *