Ambon,Moluccastimes.com-Perlunya pengetahuan terkait kesehatan diri, lingkungan, konsumsi makanan sehat dan seimbang menjadi fokus utama bagi para ibu di Maluku secara umum.
Demikian Duta Perangi Stunting Provinsi Maluku, Widya Pratiwi Murad, dalam Sosialisasi Stunting Bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) Provinsi dan Kabupaten Kota se-Maluku Tahun 2023 di Gedung Islamic Center Ambon, pada Jumat 25/08/2023.
“Minimnya pengetahuan terkait kesehatan diri lingkungan, konsumsi makanan sehat dan seimbang itulah yang menyebabkan timbulnya Stunting,” aku Widya.
Ibu tiga anak itu mencontohkan, 2 anak Stunting yang ditemui saat Launching Pojok Peduli TBC-Stunting Mandiri, di Kelurahan Nusaniwe hari ini.
“Ada dua anak usia 2 tahun tapi berat badannya hanya 7 kg, seharusnya sudah 10 atau 11 kg. Ini pemandangan yang membutuhkan kerja dan fokus kita bersama. Jika di Maluku banyak anak yang Stunting maka tidak mungkin kita bisa bersaing di tingkat nasional maupun internasional,” ungkapnya.
Ibu tiga anak itu mengatakan Stunting jadi tanggung jawab bersama tidak terkecuali ASN P3K.
“Kita harus bisa menjadi agen perubahan untuk lingkungan dimana kita berada sehubungan dengan edukasi terkait Stunting. Para ibu harus memiliki pengetahuan tentang Stunting dan ASN P3K yang telah terpilih juga memiliki tanggungjawab untuk mensosialisasikanya. Ini adalah upaya memmbantu Pemerintah Daerah menyiapkan Generasi Emas 2045,” timpalnya.
Widya mengakui optimis dengan prevelensi Stunting yang turun, dimana awalnya 34,1% dan pada 2022 mengalami penurunan menjadi 26,1%.
“Itu hasil kerja kita bersama, teruslah bekerja untuk menurunkan Stunting sehingga Maluku bisa bebas Stunting dan melahirkna Generasi Emas yang berkualitas,” pungkasnya.
Sosialisasi diikuti 1.292 orang peserta dan dihadiri juga oleh Asisten III Sekda Maluku, Pieterson Rangkoratat, Pimpinan OPD Lingkup Pemerintah Provinsi Maluku, Ketua Dharma Wanita Persatuan Provinsi Maluku serta undangan lain, (MT-01)