YPM Sosialisasi HIV AIDS di Rutan Kelas II Ambon

by -75 Views

Ambon,MollucasTimes.Com-Dalam rangka memberikan tambahan pengetahuan tentang HIV dan AIDS bagi PNS dan CPNS, Yayasan Pelangi Maluku  (YPM) menggelar sosialisasi di Rutan Kelas II Ambon, Selasa 13/02/18.

Menurut Ketua Yayasan Pelangi Maluku, Rosa Pentury,  HIV dan AIDS sekarang ini makin marak khususnya di Kota Ambon.

“Dengan maraknya kasus HIV dan AIDS mengharuskan kita semua mewaspadainya. Salah satu cara adalah dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat, tidak hanya kepada orang tua, anak muda, bahkan juga ibu hamil,” akunya.

Dikatakannya, pengetahuan tentang HIV AIDS juga perlu dimiliki oleh petugas di Rutan.

“Jika mereka dilengkapi dengan pengetahuan tentang HIV AIDS, tentunya mereka dapat memberikan penjelasan maupun informasi kepada tahanan. Sebab terkadang dalam penanganan, petugas Rutan diperhadapkan dengan orang yang sehat maupun yang ‘Sakit’, dalam artian telah mengidap HIV AIDS,” tutur Pentury.

Dengan adanya tambahan pengetahuan, paling tidak para petugas yang berada di lingkup Rutan memberikan perlakuan yang sama kepada semua tahanan.

“Walaupun kemungkinan ada indikasi yang mengarah pada ODHA (Orang Hidup Dengan AIDS).  Sebab sangat sulit untuk mengetahui secara pasti jika seseorang telah mengidap positif AIDS atau tidak. Nah, satu-satunya  cara untuk mengetahui adalah dengan melakukan tes darah. Karena itu, petugas Rutan harus mendorong penghuni rumah tahanan untuk melakukan pengecekan darah,” jelasnya.

Hal ini dilakukan oleh petugas Rutan  menurut Pentury, guna menghilangkan stigma serta diskriminasi yang terjadi selama ini terhadap ODHA.

“Pada umumnya ODHA selalu dijauhi oleh lingkungan, padahal tidak seharusnya demikian. Mereka ini harus terus diberikan keleluasaan untuk bersosialisasi bukan sebaliknya tidak dihiraukan. Sebab, hilang keleluasaan untuk bersosialisasi justru akan memperburuk kondisi jiwa mereka,” paparnya.

Bahkan lebih lagi lanjut Pentury, jika dalam penanganan kemanusiaan terkadang pengidap selalu mendapat diskriminasi.

“Diskriminasi sangat tidak diperbolehkan terjadi bagi pengidap HIV AIDS. Diskriminasi disini dalam pengertian, misalnya dalam pemeriksaan kesehatan, mereka didahulukan seakan-akan mereka adalah kelompok ‘Sakit’ yang tidak boleh mendapat perlakuan yang sama dengan orang yang sehat. Hal ini tidak boleh terjadi, sebab  bertahannya daya tahan tubuh mereka  dipengaruhi juga dengan sikap kita ketika memperlakukan mereka. Minimal dengan hal tersebut dapat memberikan energi positif untuk tetap hidup walaupun lamanya tidak diketahui, karena semua adalah rahasia Tuhan,” pungkas Pentury. (MT-01)