Papalele Kini Sah Jadi Ikon Wisata Budaya Ekonomi Lokal

by -106 Views

“Status ini menjadi bentuk pengakuan negara terhadap eksistensi dan ketangguhan para Papalele yang menjadi denyut nadi ekonomi rakyat di Ambon sejak masa kolonial,” aku Tukloy.

Ambon,moluccastimes.id-Papalele, tradisi berdagang khas Ambon yang dilakoni para ibu-ibu atau mama-mama dengan cara berdagang keliling atau dengan cara menggelar dagangan berupa buah-buahan saat ini resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak benda (WBTB) Nasional oleh Kementerian Kebudayaan dalam sidang Penetapan WBTB di Jakarta, Jumat 10/10/2025.

Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Ambon, Christian Tukloy, S.Pi.

“Status ini menjadi bentuk pengakuan negara terhadap eksistensi dan ketangguhan para Papalele yang menjadi denyut nadi ekonomi rakyat di Ambon sejak masa kolonial,” aku Tukloy.

Disebutkan, penetapan ini bukan hanya penghargaan formal, melainkan pengakuan atas nilai-nilai luhur yang diwariskan para Papalele.

“Dimana spirit dan ketangguhan mama-mama Papalele sebagai pahlawan ekonomi keluarga yang menjaga rantai pasok pangan lokal Ambon sejak dulu,” jelas pria kelahiran 18 Mei itu.

Terkait hal itu, Disparbud Ambon menegaskan komitmennya menjadikan status WBTB ini sebagai momentum pelestarian tradisi Papalele.

“Karena itu ada beberapa langkah yang akan dilakukan antara lain mengangkat Papalele sebagai ikon wisata budaya dan ekonomi lokal; menyediakan sentra Papalele yang lebih representatif; menggencarkan edukasi budaya kepada generasi muda. Mama-mama Papalele adalah wajah ketahanan Kota Ambon. Dengan pengakuan ini, kami mengajak semua pihak untuk bersama menjaga dan memastikan tradisi ini terus hidup,” tutup Tukloy.

Papalele sendiri berasal dari istilah Portugis kuno Papalvo, yang menggambarkan praktik perdagangan rakyat di mana penjual berinteraksi langsung dengan pembeli. Dalam keseharian, Mama-mama Papalele kerap terlihat menjajakan hasil bumi seperti pala, telur, dan buah-buahan segar di sudut-sudut Kota Ambon.

Lebih dari sekadar jual beli, Papalele mencerminkan nilai kejujuran, kegigihan, kemandirian, serta hubungan sosial yang kuat antara penjual dan pembeli. Nilai-nilai ini dinilai penting dalam menjaga solidaritas sosial masyarakat Ambon.(MT-01)