Tiga Hal Dasar, Prioritas Latupono Selesaikan Reses Di Kebun Cengkeh

by -100 Views

Ambon,mollucastimes.com-Dalam upaya penyerapan aspirasi masyarakat, Wakil Ketua DPRD Kota Ambon Rustam Latupono, S.Pi memprioritaskan tiga hal dasar kebutuhan masyarakat.

Hal ini dikatakan Latupono saat melakukan Reses di RT 10/RW07 Kebun Cengkeh, Negeri Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.

“Setelah melakukan pertemuan bersama warga khususnya di RT 10/RW07 ini banyak masukan, saran bahkan permintaan yang harus dipenuhi sebab ini merupakan kebutuhan dasar diantaranya  air bersih, pendidikan dan penerangan. Karena itu, saya akan berusaha untuk memprioritaskan hal ini dalam APBD 2020,” akunya.

Latupono mengakui, secara normal tiga hal ini merupakan fenomena yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. “Walaupun demikian kita juga harus jujur bahwa tidak semua kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi secara serempak mengingat keterbatasan anggaran. Namun dengan adanya DPRD maka seluruh aspirasi masyarakat bisa terakomodir. Untuk tahun ini dikarenakan APBD 2019 sudah mulai jalan, maka kebutuhan dan aspirasi ini diusahakan direalisasikan satu demi satu,jelasnya.

Dikatakan seluruh aspirasi masyarakat akan disampaikan ke masing-masing komisi melalui pokok pikiran DPRD yang kemudian  akan dilanjutkan kepada Pemerintah Kota Ambon dalam Musrembang Kota Ambon. “Jadi intinya, masyarakat  membuat program dan Pemerintah  akan merealisasikannya melalui anggaran yang sudah ditetapkan dalam APBD,” timpalnya.

Untuk masalah air bersih, lanjutnya, dirinya telah memprioritaskan anggaran untuk air bersih tahun 2019 sebesar 2 milyar rupiah dalam APBD.

“Air merupakan kebutuhan urgent yang setiap hari dibutuhkan, karena itu bagi daerah yang belum teraliri air bersih seperti daerah Pica Botol dan Wara dimana warga harus merogoh kantong sebesar 10 juta rupiah untuk memasang pipa dari pipa induk  ke rumah masing-masing dengan jarak yang cukup jauh, maka dengan anggaran sekitar 2 milyar yang telah masuk dalam APBD, saya yakin tahun 2020 program pipanisasi air bersih akan masuk ke daerah krisis air dan tidak terkecuali Kebun Cengkeh juga,” jelasnya.

Diakui Latupono masalah utama krisis air bersih adalah menurunnya debit sumber air. “Untuk Negeri Batu Merah yang besar ini, kita hanya mensuplai dari Air Besar sementara debit air makin menipis. Jika musim hujan masih dapat dinikmati sedangkan musim kemarau masyarakat yang prihatin,” tandasnya.

Oleh sebab itu, solusi yang diberikan oleh DPRD bekerjasama dengan Perusahaan Air Minum DSA adalah membangun tambahan 2 sumber air. “Saat ini sementara dibangun sumur bor di Brimob Tantui untuk mengkover Kapaha dan sekitarnya. Kemudian di Tempat Pembuangan Sampah juga ada sumber air yang akan dibor untuk mengkover Galunggung dan Batu Merah Kampung. Sedangkan sumber Air Besar akan melayani Kebun Cengkeh. Anggaran pembangunan air bersih ini masuk dalam APBD Perubahan 2019 sehingga tahun ini diharapkan terselesaikan,” rincinya.

Masalah dasar lain adalah pendidikan. Dirinya berinisiasi bahwa Negeri Batu Merah, khususnya di Kebun Cengkeh harus memiliki SD dan SMP.

“Mengapa saya katakan demikian, sebab dalam perhitungan jumlah penduduk lebih banyak  dari jumlah sekolah sehingga tidak seimbang.  Kebun Cengkeh harus memiliki minimal SD dan SMP. Pemerintah menyediakan anggaran DAK dari APBD yang ditujukan untuk membangun sekolah. Walaupun demikian kita juga terhalang dengan ketersediaan lahan. Jika di RW 09 ada warga
yang memiliki lahan yang ingin dibebaskan maka secara otomatis kita bisa membangun sekolah,” akunya.

Selain sekolah umum, juga harus ada Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA). “Pendidikan formal dan non formal harus  berdampingan sehingga pembentukan akhlak anak dapat berjalan sesuai dengan norma agama. Akhlak manusia harus terbentuk sejak kecil, ini menjadi tanggungjawab seluruh elemen masyarakat.  Karenanya, saya bersedia memperjuangkan TPA juga dalam APBD Perubahan nanti,” ucap pria yang santun ini.

Sedangkan masalah lampu jalan menurutnya diperlukan bukan hanya di jalan protokol tetapi juga di lorong-lorong dan gang.

“Keberadaan lampu jalan dapat meminimalisir tindakan kriminal, karena itu perlu dibangun juga di lorong maupun gang. Kebutuhan penerangan menjadi prioritas sesuai dengan visi misi Pemerintah Kota Ambon yaitu menjadikan Kota Ambon Bersih di siang hari dan Terang di malam hari. Anggaran pembangunan lampu jalan di kawasan Kebun Cengkeh ini akan diupayakan masuk dalam APBD
Perubahan 2019,” tukasnya.

Kegiatan Reses Wakil Ketua DPRD Kota Ambon ini dihadiri oleh  sejumlah ketua dan RT  lingkup RW 09 Kebun Cengkeh. Sementara jalannya tanya jawab sebagai proses penyerapan aspirasi dipandu  Staf DPRD Kota Ambon, Ade Lukman. (MT-01)